Cara Menristek Dikti Menangkan Persaingan pada Era MEA

Menristek Dikti dalam APTISI Forum
Sumber :
  • VIVAnews/Agus Tri Haryanto

VIVAnews - Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang dimulai pada tahun ini, Indonesia terus memberikan kebijakan, agar tercapainya daya saing dengan negara-negara tetangga.

Menanggapi era MEA tersebut, Menteri Riset, Teknologi, dan Dikti (Menristek Dikti) M. Nasir, mengatakan akan memberi kebijakan, terutama di sektor pendidikan tinggi, yang melahirkan generasi muda, agar bisa kompetitif dalam persaingan ekonomi bebas.

"Karena itu, langkah dalam masa lima tahun ke depan untuk (kementerian) Ristek dan Dikti akan hapuskan dikotomi antara (perguruan tinggi) swasta dan negeri," ujar Nasir dalam acara Forum Asosisi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) di Jakarta, Kamis 8 Januari 2015.

Selain itu, tambah Nasir, kementeriannya akan terus mendorong hasil riset perguruan tinggi, baik dari negeri dan swasta yang dilanjutkan dengan dipublikasikan riset tersebut ke dalam jurnal-jurnal.

Kemudian, ia mengatakan para generasi bangsa itu akan dibina, sehingga berdampak pada peningkatan kualitas daya saing dengan negara lainnya.

"Sebagai pejabat tidak hanya action, tetapi memberikan layanan, sepanjang itu tanggung jawab kami, maka akan kami layani," ujar dia.

Namun, sebelum diberikan layanan tersebut, perlu dilakukan clustering pada perguruan tinggi. Sebab, hal itu dilakukan untuk menemukan permasalahan, baik yang terakredetasi B, C, atau yang gagal terakredetasi.

"Supaya pembinaan lebih mudah. Jangan sampai dicampur aduk policy-nya," ujar dia.

Jokowi dan Iriana Bertolak ke Sumbar, Tinjau Lokasi dan Korban Banjir Bandang


Apparel Lokal Ortuseight Dipercaya Hadirkan Sportswear Kelas Dunia

Mohammad Mokhber as Interim President After Ebrahim Raisi's Death

Baca juga:

(asp)

Gunung Marapi, Sumbar.

Tumpukan Material di Sungai-sungai Berhulu Gunung Marapi Akan Diledakkan, Menurut BNPB

BNPB berencana meledakkan tumpukan material sisa erupsi Gunung Marapi yang dalam skala besar agar tidak menjadi ancaman banjir lahar dingin susulan.

img_title
VIVA.co.id
21 Mei 2024