- dok.ist
VIVA.co.id – Ibadah Haji tahun depan atau umroh bisa jadi akan lebih mudah dilakukan berkat adanya aplikasi mobile buatan mahasiswa Teknik Informatika dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarief Hidayatullah. Aplikasi bernama Pegihaji ini memenangkan kompetisi Hackathon yang diadakan Indosat Ooredoo
Kompetisi hackathon tersebut merupakan salah satu ajang yang diadakan dalam Wireless Innovation Competition (IWIC) ke-10. Dari sekian banyak peserta, 3 tim ditetapkan sebagai pemenang. Aplikasi Pegihaji menduduki peringkat juara, sedangkan aplikasi Colornesia menduduki posisi 2, dan posisi 3 adalah aplikasi Cuci-cuci.
Sebanyak 71 tim menjadi peserta pada kompetisi ini yang berasal dari berbagai kota antara lain Jabotabek, Bandung, Jambi, Padang, Pontianak, Probolinggo, Jogja, Semarang, Wonosobo, Manado dan Solo. Setiap tim berisi 2 sampai 3 orang yang terdiri dari para developer muda, start-up lokal, dan pelajar/mahasiswa. Kriteria penilaian meliputi uniqueness, originality, monetization, utility, dan readiness.
Hackathon merupakan ajang pembuatan aplikasi mobile secara marathon selama 24 jam. Kompetisi kali ini bertempat di Universitas Multimedia Nusantara, Serpong.
"Hackathon merupakan rangkaian IWIC 10 yang bertujuan untuk mencari aplikasi mobile yang membawa manfaat dan kemudahan bagi orang banyak. Dalam 24 jam ini, kita semua dapat melihat bahwa potensi generasi muda Indonesia sangat besar untuk dapat bersaing dengan dunia global," ujar Group Head Culture Transformation Indosat Ooredoo, Thomas Purnawan Suhardja, dalam keterangannya, Senin, 12 September 2016.
IWIC sendiri dilaksanakan oleh Indosat sejak 2006 lalu. Setiap tahunnya dipilih aplikasi yang mampu mengubah dunia. Tidal heran jika IWIC tahun ini bertemakan #ChangetheWorld, seiring dengan banyaknya aplikasi mobile yang diciptakan untuk memudahkan hidup masyarakat banyak.
“Melalui IWIC 10 yang juga terbuka untuk peserta dari luar negeri, kami juga ingin membawa karya anak bangsa untuk siap bersaing di kancah internasional. Sehingga di kemudian hari Indonesia tidak hanya menjadi negara pengguna, namun juga pembuat aplikasi mobile yang bisa dinikmati oleh semua orang di dunia,” ujar Thomas.
IWIC 10 menghadirkan berbagai kategori yang dapat diikuti, yaitu Kids, Teens, University Student and Public, Developers Category, Special Category for Women & Girls, dan Disabled Category yang dapat diikuti oleh peserta sesuai jenjang usia. Seluruh kategori akan berkompetisi untuk ide dan aplikasi di bidang communications, lifestyle & education, multimedia & games, utility (tools, security, ideas/apps for disabled), tourism, dan social innovation. Peserta dapat membuat ide dan aplikasi untuk diaplikasikan di sistem operasi Android, Apple, Symbian, Blackberry, dan Windows Phone.