Green Peace Kenalkan Aplikasi Pemantau Polusi Udara

Green Peace kenalkan aplikasi UdaraKita
Sumber :
  • Viva.co.id/Ichsan

VIVA.co.id – Green peace meluncurkan aplikasi yang berisi informasi kualitas udara secara realtime bernama UdaraKita. Melalui aplikasi tersebut, pengguna bisa mengetahui perhitungan jumlah konsentrasi PM 2,5, salah satu polutan udara yang diketahui paling berbahaya.

Pembatasan Usia Kendaraan di Jakarta: Antara Langit Biru dan Perekonomian

"Data kualitas udara yang terdapat dalam aplikasi UdaraKita diambil dari rerata harian alat pemantau kualitas udara yang kami letakkan di 50 titik pemantauan," kata juru kampanye iklim dan energi Greenpeace Indonesia, Bondan Andriyanu saat diwawancara di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa, 14 Februari 2017.

Dalam aplikasi tersebut akan ada peta yang menyesuaikan keberadaan pengguna. Pengguna bisa zoom in atau out untuk mengetahui udara di sekitarnya. Aplikasi memungkinkan pengguna di daerah tertentu untuk bertukar informasi.

Termasuk Polusi Udara, Ini 10 Penyebab Penyakit Jantung yang Perlu Diketahui

"Ada menu untuk komen dan share, jadi kayak chatting di ruang khusus, misal di titik ini bisa share kenapa polutan tinggi, dengan cara membagi foto, bisa share background lokasi seperti apa," katanya.

Saat ini alat tersebut baru terdapat di Pekanbaru, Bandung, Bali dan Jakarta. Tak mudah menyebarluaskan alat tersebut. Beberapa kendala terjadi karena alat bernama laser X, untuk mengukur partikel PM 2.5, itu sangat sensitif.

Upaya Mahasiswa Kurangi Sampah Plastik, Kompak Lakukan Ini

"Kami harapkan ketika dijadikan stasiun pemantauan dihindarkan dari sumber polutan, seperti tempat yang dijadikan garasi untuk memanaskan motor, exhaust (fan), pembakaran sampah," ujarnya.

Dengan diluncurkannya aplikasi ini, Greenpeace berharap pemerintah dan masyarakat bisa ikut berperan aktif. Alat laser X pun telah dijual bebas hingga setiap orang bisa berpartisipasi.

Greenpeace meluncurkan aplikasi ini karena tingkat polusi udara di kota besar, salah satunya Jakarta mencapai tahap mengkhawatirkan. Semester pertama 2016 tingkat polusi udara berada 4.5 kali dari ambang batas yang ditetapkan WHO. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya