2010, IPTV Telkom Dikomersialkan

VIVAnews - PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) baru saja melakukan uji coba pada layanan IPTV (Internet Protocol Television)-nya di Gedung Depkominfo. Kabarnya, layanan ini baru bisa dinikmati publik pada awal 2010 mendatang.

Disiarkan VIVAnews sebelumnya, Telkom melakukan ujicoba layanan IPTV barunya disaksikan oleh jajaran pejabat di lingkungan Depkominfo serta mitra Depkominfo yang terdiri dari pimpinan operator telekomunikasi, televisi, serta sejumlah asosiasi, seperti APJII, Mastel, Aptel, dan KPI, di Gedung Depkominfo.

Rinaldi Firmansyah, Direktur Utama Telkom mengatakan, selama dua bulan ke depan, pihaknya akan terus melakukan uji coba (trial) sekaligus mengembangkan infrastruktur untuk mendukung layanan tersebut hingga layak dikonsumsi publik.

"Kalau tidak ada halangan, awal tahun depan IPTV Telkom sudah bisa dinikmati masyarakat luas. Bahkan kalau semuanya lancar, akhir tahun sudah bisa kita luncurkan," ungkapnya saat ditemui kemarin malam di Kantor Departemen Komunikasi dan Informatika (Depkominfo), Jakarta.

Jika sudah dikomersialkan, Direktur Teknologi Informasi Telkom Indra Utoyo pada kesempatan yang sama mengatakan, akan ada beberapa paket yang tersedia untuk pelanggan, mulai dari paket basic, paket premium, dan semacamnya. "Yang membedakannya adalah fitur-fitur yang diperoleh pelanggan. Untuk paket basic, tentu saja fitur yang ditawarkan sangat sederhana," katanya.

Namun, baik Rinaldi maupun Indra, masih belum bersedia memaparkan berapa kisaran harga retail yang nantinya akan ditawarkan ke publik untuk dapat menikmati layanan IPTV Telkom. "Soal harga, masih rahasia. Biar menjadi surprise," kilah Rinaldi.

Sebagai perbandingan, di Korea, negara yang sudah mengimplementasikan teknologi IPTV sejak lama, membanderol layanan IPTV dengan kisaran 10 won hingga 23 won, atau setara Rp 80 ribu hingga 186 ribu per bulan. "Tetapi, harga ini tidak bisa disamaratakan dengan harga di Indonesia. Di sana, kompetisi berlangsung sehat, karena sudah ada beberapa pemain," ungkap Indra.

Sekedar diketahui, untuk layanan IPTV, Telkom akan memanfaatkan jaringan Telkom Speedy sebagai infrastruktur pengantar. "Khusus untuk IPTV, seorang pelanggan membutuhkan akses sekitar 4 Mbps. Dan, itu akan kita bundel dengan layanan internet Speedy. Pelanggan tak perlu perangkat tambahan semacam decoder karena hanya membutuhkan home gateway Telkom Speedy di tiap rumah," terang Indra.

Terkuak, Ini Peran 5 Tersangka Barus Kasus Korupsi Timah
VIVA Otomotif: Mitsubishi Pajero Sport dan Toyota Fortuner

Terpopuler: Adu Laris Fortuner vs Pajero Sport, Shin Tae-yong Mudah Beli Palisade

Berita yang membahas mengenai adu laris Fortuner vs Pajero Sport dan Shin Tae-yong mudah beli Palisade, banyak sekali dibaca hingga jadi terpopuler di kanal VIVA Otomotif

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024