Ilmuwan Temukan Benda yang Hilang di Alam Semesta

Ilustrasi Galaksi Bima Sakti.
Sumber :
  • Pixabay/Derwiki

VIVA – Para ilmuwan dari Institut Astrofisika Nasional Italia mengklaim telah menemukan benda yang hilang di Alam Semesta. Namanya baryon. Ini adalah benda yang terbuat dari partikel yang menghubungkan berbagai Galaksi menjadi satu melalui filamen gas panas.

4 Cerita Alam Semesta Pararel yang Bikin Kamu Bingung

Filamen panas tersebut terdiri dari gas yang memiliki suhu antara 100 ribu derajat celcius sampai 10 juta derajat celsius. Sebelumnya, pada 2014, para ilmuwan juga mengaku telah menemukan filamen gas panas yang mengelilingi Galaksi seperti Bima Sakti.

Menurut astrofisikawan Fabrizio Nicastro dari Institut Astrofisika Nasional Italia, mereka menggunakan teleskop luar angkasa untuk menemukan 'sumber' dari benda-benda yang hilang tersebut.

Gelombang Radio Aneh Ditemukan di Alam Semesta

"Kami diberi banyak waktu dan kami dapat mendeteksinya (baryon). Hasil yang didapat sangat menggiurkan," kata dia, seperti dikutip Gizmodo, Kamis 21 Juni 2018. Nicastro telah melakukan pengamatan terhadap datangnya sumber cahaya yang sangat terang dengan jarak beberapa miliar tahun cahaya.

Ketika cahaya tersebut datang mendekati Bumi, benda itu membentang karena alam semesta yang mengembang, sehingga panjang gelombang yang lebih panjang menunjukkan cahaya yang lebih tua.

5 Alasan Kemungkinan Alien Itu Benar-Benar Nyata Menurut Ahli

Mereka juga mengamati sebuah benda yang terlihat seperti filter terbuat dari atom oksigen bermuatan positif yang menyerap cahaya. Filter ini akan dibuat oleh WHIM (Warm Hot Intergalactic Medium), gas panas yang berada di antara Galaksi akan menjadi sumber baryon yang hilang.

Meski begitu, pengamatan ini memakan banyak waktu yang dilakukan oleh teleskop ruang angkasa XMM-Newton di Badan Antariksa Eropa (ESA), tepatnya, lebih dari 20 hari dalam dua sesi.

Nicastro menambahkan misi saat ini dan masa depan dengan instrumentasi yang lebih baik akan terus melakukan pengamatan, dan menurut dia, ada tujuh sumber cahaya lain yang telah dipilih untuk mencari gas panas.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya