- Pixabay/phio
VIVA – Cara laba-laba terbang tanpa sayap akhirnya terjawab. Dua peneliti dari Universitas Bristol, Inggris, Erica Morley dan Daniel Robert, menyatakan laba-laba menggunakan medan listrik dari Bumi untuk melontarkan tubuhnya ke udara.
Setiap harinya sekitar 40 ribu petir terjadi di Bumi dan mengubah atmosfer menjadi sirkuit listrik raksasa. Bagian atas atmosfer menjadi muatan positif, sedangkan permukaan Bumi menjadi listrik negatif.
Menurut Morley, laba-laba terbang menggunakan perutnya ke arah langit dan melepaskan juntaian sarangnya. Keadaan ini disebut Ballooning. Saat hewan tersebut terbang sebenarnya sedang beraktivitas dalam medan listrik yang dihasilkan oleh Bumi.
Dilansir laman The Atlantic, Sabtu 7 Juli 2018, laba-laba membawa muatan negatif dari sarangnya, lalu menambangkannya dengan memanjat ke ranting, daun, dan rumput. Kemudian, mereka terbang ke langit yang bermuatan positif.
"Proses ini menciptakan medan listrik substansial antara udara di sekitar mereka dengan ujung dari tempat mereka berdiam diri," ungkap Morley.
Proses terbang ini sebenarnya telah diketahui sejak 1800 yang dicetuskan oleh Darwin. Pada 2013, fisikawan Peter Gorham membangkitkan teori tersebut dan mengujinya secara matematis dengan hasil yang masuk akal.
Saat ini Morley dan Robert mengujinya kembali dengan laba-laba sebenarnya. Mereka menguji dengan mengalirkan listrik pada lantai dan langit-langit sebuah box, sesuai dengan keadaan di luar.
Saat penelitian dilakukan, laba-laba menunjukkan beberapa gerakan seperti berjingkat, berdiri di ujung kakinya, dan menjulurkan perutnya ke udara.
Beberapa laba-laba berhasil terbang walaupun berada di kotak tertutup tanpa udara. Ketika Morley dan Robert menghentikan aliran listrik, laba-laba tersebut langsung jatuh. (ren)
