Cara Paling Efektif Atasi Bau Busuk di Kali Item, LIPI Punya Solusi

Penutupan jaring untuk mengurangi bau di Kali Item, dekat Wisma Atlet Kemayoran
Sumber :
  • REUTERS/Willy Kurniawan

VIVA – Kali Item yang berlokasi di Kemayoran, Jakarta Pusat, telah mengalami beberapa upaya revitalisasi menjelang pesta olahraga akbar Asian Games 2018.

Kisah Inspiratif Jonatan Christie, Atlet Bulutangkis yang Bangun Masjid dari Dana Bonus Asian Games

Mulai dari penutupan dengan kain hitam sampai penaburan serbuk penghilang bau, Deogone. Bahan Deogone adalah jamur pelapuk putih yang berfungsi mengoksidasi penguraian protein yang mengandung asam amino akibat bau limbah dari Kali Item.

Di mata Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Bidang Limnologi, Gadis Sri Haryani, menebar Deogone ibarat dua sisi mata uang.

Kritik untuk Pelaksanaan Munas Pengurus Besar Taekwondo Indonesia

"Bisa efisien, bisa juga tidak. Tingkat efisiensinya tergantung dari konsentrasi bahan organik yang ada di kali atau sungai tersebut, serta bahan pencemar lainnya," kata Gadis kepada VIVA, Senin malam, 30 Juli 2018.

Ia mengatakan cara yang paling efektif adalah mengatasi sumber pencemar atau limbah yang menyebabkan air kali menjadi hitam dan bau busuk. Menurutnya selama sumber itu tidak dihilangkan maka upaya yang dilakukan Pemda DKI Jakarta tetap sia-sia.

Eunhyuk Super Junior: Banyak Memori Indah Terukir di Indonesia

Sementara itu, Peneliti Senior Water Quality and Pollution Control for Aquatic Ecosystem Pusat Penelitian Limnologi LIPI, Cynthia Henny menuturkan, tanaman air bisa sebagai solusi penyerap bau.

"Tanaman ini dari jenis rumput, namanya Reed Bed. Bisa juga tanaman Lidah Buaya dan Melati Air," ujarnya. Ia pun mengingatkan bahwa penaburan bubuk Deogone sifatnya sementara dan harus terus-menerus dilakukan.

Untuk jangka panjangnya, Cynthia mengatakan bisa menggunakan proses aerasi dengan aerator, teknologi nanobubble, atau air yang dibuat mengalir untuk menaikkan oksigen.

"Sumber pencemar harus diolah sebelum dibuang ke lingkungan. Bisa juga menggunakan Wetland Apung atau menambah bakteri yang cocok dengan kondisi lingkungan," ungkap dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya