Masterplan Jakarta Safe City Akan Diluncurkan, Apa Saja yang Dibahas
- VIVA.co.id/Novina Putri Bestari
VIVA – Unit Pelaksana Teknis Jakarta Smart City akan meluncurkan Masterplan Jakarta Safe City pada akhir September 2018. Tujuannya untuk mengurangi tingkat kriminalitas dan rasa aman bagi warga Jakarta.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Jakarta Smart City, Setiaji mengatakan, salah satu yang dibahas di dalam masterplan ini mengenai teknologi yang akan dihadirkan.
"Mulai dari CCTV, koneksi, keamanan, dan sensor apa saja yang dibutuhkan untuk mendukung Safe City," kata Setiaji di Jakarta, Rabu, 5 September 2018.
Tidak hanya dari segi teknis, masterplan ini juga akan membahas mengenai model integrasi antarlembaga dalam menjalankan Safe City.
"Kelembagaannya mau bentuknya seperti apa. Karena kalau bicara soal Safe City harus berhubungan dengan kepolisian, sementara kepolisian ada di pemerintah pusat. Apakah perlu membentuk lembaga baru, itu ada di sana (masterplan)," papar dia.
Setiaji menambahkan Jakarta Safe City akan mencari formula respons dari setiap laporan. Seperti pihak mana yang akan menerima dan mengkoordinasikan dengan pihak lainnya. Ia lalu mencontohkan saat terjadi kebakaran, di mana PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) akan diikutsertakan.
"Paling ekstrem, ya, kebakaran. Mainnya di dinas kebakaran tapi harus diatur lampu lalu lintasnya. Artinya dinas perhubungan. Di lokasi harus dijaga perimeternya. Listrik harus dimatikan dulu, berarti kaitannya sama PLN," ujar Setiaji.
Sejumlah sensor juga akan digunakan dalam Jakarta Safe City ini seperti panic button dan CCTV dengan kualitas gambar yang lebih baik.