Lulusan TIK Paling Banyak Dicari Perusahaan, Ini Alasannya

Huawei.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Amal Nur Ngazis

VIVA – Serapan lulusan bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK) memiliki potensi tinggi. Karena, permintaan bukan hanya dari perusahaan berbasis IT, tapi perusahaan lain yang memiliki divisi khusus mengenai TIK.

Huawei Band 9: Layar Mirip Smartwatch, Harga Cuma Setengah Juta

"Lulusan TIK itu serapannya dahsyat. Serapannya tinggi sekali apalagi kalau punya kemampuan programming, data analysis, system analysis dan softskill, serta leadership," kata Dekan Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada, Wikan Sakarinto, di Jakarta, Selasa, 9 Oktober 2018.

Ia mengatakan, perusahaan lain yang memiliki divisi TIK di antaranya PT Perusahaan Listrik Negara, PT Pertamina, dan PT Indonesia Power, anak usaha PLN, juga punya keinginan merekrut para lulusan IT terbaik.

Polisi Periksa 21 Saksi Terkait Kasus TPPU yang Jerat Ahli Nuklir UGM

Untuk UGM, Wikan memperkirakan ada 9 dari 10 mahasiswa TIK yang bekerja di bidang yang sesuai. Ia menyebut setiap tahunnya ada sekitar 1.000 mahasiswa baru yang masuk ke UGM.

"Ada sekitar lima program studi yang menggunakan TIK. Untuk program sarjana ada MIPA Komputer. Teknik Elektro juga ada untuk sarjana dan vokasi. Kami juga ada Teknik Jaringan dan Diploma Komputer. Kami juga yakin bisa menghasilkan lulusan TIK yang kompetitif," tutur Wikan.

Ahli Nuklir UGM Jadi DPO Kasus Penggelapan Rp 9,2 Miliar, Begini Kronologinya

Tak hanya itu, ia melihat bahwa harus menggerakkan sertifikasi di berbagai bidang, termasuk TIK agar bisa mengembangkan calon talenta baru. Dengan sertifikasi, mahasiswa memiliki kompetisi yang terukur dan lebih memuaskan.

Wikan mengaku UGM sudah melakukan kerja sama untuk menghasilkan sertifikasi, di mana salah satu melalui Program Smartgen dari Huawei, China. "Kalau ambil sertifikasi kompetensi pasti itu sudah up to date," ungkapnya.

Pre-order Seri iPhone 15 di Jakarta.

Harga Diri Apple sedang Dipertaruhkan

Apple diminta untuk menciptakan iPhone murah seperti HP Android pada umumnya. Namun, saran ini sepertinya sulit dilaksanakan karena Apple tidak ingin menurunkan standar.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024