- VIVA/Novina Putri Bestari
VIVA – eSport sedang berada di puncak popularitas. Beberapa aspeknya mengalahkan sektor yang sudah ada sebelumnya.
Atlet eSport, Tyler Blevins memiliki interaksi di media sosial 150 juta, sedangkan Christiano Ronaldo hanya 130 juta. Penonton League of Legend berjumlah 360 juta, sedangkan Super Bowl hanya ditonton 111 juta saja pada 2017. Perubahan permainan game pada device-nya juga mengalami perubahan.
“Barier entry masuk eSport tinggi harus punya PC. PC harganya Rp15 juta, laptop gaming Rp30 juta. Di smartphone ada semuanya,” kata Presiden Indonesia eSport Premier League, Giring Ganesha, di Ideafest 2018, Jakarta Convention Center, Sabtu, 27 Oktober 2018.
Dia menyebutkan, ada pula perubahan pola game saat ini. Salah satunya dari hanya pemain menjadi penonton pertandingan eSport. Selain itu, game yang awalnya bermain untuk satu orang menjadi multiplayer seperti pada Mobile Legends.
Selain itu, cita-cita anak mengalami pergeseran. Jika dulu ingin menjadi polisi atau guru, anak zaman sekarang ingin menjadi gamer.
Ini juga yang membuat Giring dan teman-temannya menyelenggarakan IESPL sejak Agustus hingga final pada Februari 2019. Akan bertanding 12 tim dengan empat game yang dipertandingkan yaitu Point Blank, Dota, CS: Go, dan Mobile Legends.
Dia menyebutkan bahwa IESPL bisa membangun ekosistem eSport yang ada di Indonesia. Karena olahraga itu bukan hanya berbicara mengenai atlet, tapi ada wasit, broadcaster, manajer tim, dan tim media sosial juga.
“Ekosistem besar. IESPL bukan cuman player tapi juga untuk membangun ekosistem,” katanya.
