Gojek Akui Belum Semua Konsumen Diraih Lewat Layanan Gofood

Gojek bagikan bingkisan kepada mitra pengemudi atau driver.
Sumber :
  • VIVA/Novina Putri Bestari

VIVA – Chief Commercial Expansion Gojek, Catherine Hindra Sutjahyo, mengaku salah satu layanannya, Gofood, belum bisa menggaet semua kalangan untuk pasar pengiriman makanan dan minuman.

GoTo Rugi Rp 90 Triliun pada 2023, Manajemen Ungkap Penyebabnya

"Sebenarnya sama saja ya. Kalau produk-produk yang lain kita enggak bilang 100 persen market penetration," kata dia di Jakarta, Senin, 5 November 2018. Catherine menuturkan masih ada kebiasaan dari konsumen untuk tidak menggunakan layanan seperti Gofood. Misalnya, sering memasak di rumah atau membeli makanan sendiri.

Hal ini, lanjut dia, juga yang menjadi tugas Gofood untuk memperkenalkan layanan mereka, termasuk memperkenalkan kemudahan di aplikasinya. "Apa sih value proportition dari Gofood? Oh, ini di gue kalau kantor sibuk enggak perlu susah-susah turun ke bawah. Misalkan kayak gitu," jelasnya.

Soal Rencana Buyback Saham, Dirut Goto Kedepankan Prinsip Kehati-hatian

Lebih jauh Catherine ingin mempertegas kalau Gofood ingin merasuk ke masing-masing pengguna. Artinya, semua orang bisa terhubung dengan layanan tersebut. Untuk sebaran yang belum menggunakan Gofood, ia mengungkapkan tidak terbatas hanya di kota kecil saja.

Akan tetapi, kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya, juga belum 100 persen menggunakan layanan mereka. Kalaupun ada, Catherine mengaku hal itu belum menjadi pengguna aktif aplikasi Gofood.

Goto Dapat Komisi dari TikTok Shop-Tokopedia per 1 Februari 2024

"Begini. Mereka sudah pakai aplikasi kita tapi kadang beli makanan seminggu sekali, atau bahkan sebulan sekali. Ini termasuk, kan, bisa dikembangkan menjadi lebih sering lagi," ungkap Catherine.

Motor listrik RAKA Motors

Mantan Bos Gojek Bikin Motor Listrik, Ini Bocoran Wujudnya

Desainnya sepintas memiliki kemiripan dengan skuter matik buatan merek asal Jepang,

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024