Cuma dengan Mengusap Ponsel, Netflix Tahu Film Apa yang Ingin Ditonton

Vice President of Product Netflix, Todd Yellin
Sumber :
  • VIVA.co.id/Lazuardhi Utama Rifki

VIVA – Vice President of Product Netflix, Todd Yellin mengatakan, data merupakan harta yang harus dijaga sebaik mungkin. Sebab, untuk dapat merajai pasar global, data adalah harta yang harus 'ditimbun'. Selain itu, ia juga mengaku terus memperkuat teknologi dan mindshare brand ke dalam kultur pengguna Netflix di dunia.

Tinder Swindler, Simon Leviev Dituntut Raja Berlian Israel Asli

"Apa data yang sangat berharga itu? Asal, usia, jenis kelamin, sampai kebiasaan Anda. Hal-hal seperti memang simpel tapi sangat krusial bagi kami," kata Yellin, dalam acara See What’s Next Asia, di Marina Bay Sands Expo and Convention Centre, Singapura, Jumat 9 November 2018.

Hal itu dilakukan karena pria yang bergabung dengan Netflix sejak 2006 itu ingin memastikan, sebanyak 138 juta pelanggan di 190 negara di dunia bisa mendapatkan pengalaman terbaik selama menggunakan aplikasinya, baik saat menggunakan aplikasi Smart TV maupun perangkat Android maupun iOS.

Stranger Things 4 Dibagi 2 Volume, Tamat di Season 5

Yellin mengungkapkan, yang ditampilkan data tersebut kepada pengguna, salah satu contohnya, adalah rata-rata pengguna Netflix melihat 40 hingga 50 judul konten selama sesi penjelajahan. Setiap judul akan dilihat rata-rata sekitar 1,5 detik.

Ia menjelaskan, dari angka rata-rata tersebut, Netflix sudah bisa 'membaca' apa yang diinginkan pengguna untuk memilih konten yang tepat berdasarkan preferensi, ketertarikan, serta riwayat tontonannya.

Fakta-fakta Thirty Nine, Drama Baru Son Ye Jin dan Jeon Mi Do

“Saya pastikan bahwa Netflix akan menjadi buku bagi Anda. Anda bisa mengulang-ulang film yang Anda sukai. Mau di mana pun itu. Di PC/laptop, smartphone. Apakah Anda menonton sembari tiduran di ranjang maupun santai di kursi, dan bisa diakses di rumah dan diunduh untuk disaksikan secara offline," ungkapnya.

Sepuluh tahun setelah bergabung, Yellin berhasil membawa Netflix ke lebih dari 130 negara, selain Kanada, di mana masing-masing bandwidth negara memiliki kemampuan bandwidth yang berbeda serat perilaku pengguna yang unik.

Yellin sedikit bercerita mengenai ide memasukkan konten film dan video streaming ke dalam gadget atau gawai. Menurutnya, hal ini berawal dari rilis iPhone pertama kali oleh Steve Jobs pada Januari 2007.

Padahal, kata dia, waktu itu Netflix baru saja meluncurkan tayangan film yang bisa dinikmati PC maupun laptop. "Dari situlah terbesit di pikiran saya. Kenapa kita enggak coba sekalian di mobile?" kisah Yellin. Singkat cerita, pada 2010, Netflix berhasil merilis tayangan film dan video streaming yang bisa ditonton di smartphone.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya