Indosat Ooredoo Berkomitmen Membangun Kota Pintar di Indonesia

Indosat Ooredoo berkomitmen mewujudkan smart city di Indonesia
Sumber :
  • Dok. VIVA/ Misrohatun

VIVA – Perusahaan telekomunikasi Indosat Ooredoo menegaskan komitmennya mensukseskan program Gerakan Menuju 100 Kota Cerdas 2018 yang dicanangkan pemerintah. Pada tahap kedua tahun ini, Indosat berkontribusi dalam menyusun rencana utama.

Jokowi Minta Bos Apple Bantu Pengembangan Smart City di IKN

Chief Business Officer Indosat Ooredoo, Intan Abdams Katoppo, dalam sambutannya berharap apa yang perusahaannya rancang ini, bisa membuat kota di Indonesia lebih maju dan efisien. Sesuai dengan janjinya, Indosat Ooredoo berkontribusi membangun smart city

"Hal ini dibuktikan dengan kontribusi Indosat Ooredoo yang sejak awal terlibat program Gerakan Menuju 100 Smart City, mulai dari Jakarta Smart City Forum (2015), Indonesia Smart City Forum di Bandung (2016), dan gerakan 100 Kota Cerdas tahap I (2017) di Makassar, dan tahap II pada tahun ini," katanya di Tangerang, Banten, Jumat, 14 Desember 2018.

Respons Gibran Soal Indosat dan Nvidia Akan Bangun Pusat Pengembangan Kecerdasan Buatan di Solo

Head of Business Development Internet of Thing and Smart City Indosat Ooredoo, Hendra Sumiarsa dalam kesempatan yang sama mengatakan, Indosat Ooredoo memiliki infrastruktur yang lengkap sehingga yakin program ini bisa tercapai.

Ekosistem smart city yang telah mereka bangun ialah infrastruktur telekomunikasi dan ICT, platform smart city, dan pembuatan aplikasi yang terintegrasi dan saling berkesinambungan. Untuk tahun ini, terpilih 50 kota atau kabupaten yang akan mengikuti program Bimtek (bimbingan teknis).

Perusahaan Teknologi Jepang Siap Bantu IKN Jadi 'Smart City'

Mereka yang terpilih dianggap memenuhi aspek-aspek penting untuk mendukung jalannya program yang berbasis teknologi informasi. Kala mereka melakukan Bimtek, kabupaten atau kota tersebut akan menyusun masterplan smart city.

Sampai saat ini master plan yang telah terkumpul mencapai 75. Rencana tersebut akan digunakan untuk melakukan inovasi, inklusifitas, serta memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas pelayanan guna mencapai pembangunan yang berkelanjutan.

Gerakan tersebut didukung oleh sejumlah lembaga pemerintahan, seperti Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian PUPR, Bappenas dan Kantor Staf Kepresidenan Republik Indonesia. Tahap II ini rencananya akan ditutup oleh Presiden Republik Indonesia. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya