Jangan Biarkan Bumi Nelangsa, Yuk Jaga Lingkungan dengan 5 Cara Ini

Bangkai paus sperma yang terdampar di Taman Nasional Wakatobi
Sumber :
  • Instagram Kementerian LHK

VIVA – Belum lama ini kita dikejutkan penemuan seekor penyu mati yang perutnya terburai plastik sampah. Ia ditemukan di pinggir pantai Congot, Yogyakarta. Tidak hanya penyu, di Wakatobi, Sulawesi Tenggara, terdapat paus mati yang perutnya dipenuhi sampah plastik.

Kemasan Guna Ulang Dinilai Perlu Digalakkan untuk Kurangi Timbunan Sampah Plastik

Berdasarkan laporan dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), terdapat 100-400 ribu ton sampah plastik yang ada di laut Indonesia per tahun.

Berdasarkan keterangan tertulis, Jumat, 28 Desember 2018, jika kondisi seperti ini terus berlangsung, pada 2050 diprediksi jumlah sampah plastik akan melebihi jumlah makhluk hidup yang ada di laut, baik hewan maupun karang.

Dua Sisi Sampah Plastik, Ramah Kantong tapi Tidak untuk Kesehatan

Namun sebenarnya ada lima cara mudah untuk mewujudkan lingkungan Indonesia yang lebih baik. Berikut ulasannya.

1. Mempertimbangkan kemasan makanan dan minuman yang akan dibeli
Umumnya makanan dan minuman dikemas dalam wadah plastik dan styrofoam. Konsumen harus cerdas dalam memilih wadah yang disajikan sejumlah restoran atau tempat makan. Kita bisa memilih untuk meminta disajikan di gelas kaca, bukan plastik. Dengan begitu, kita telah berkontribusi mengurangi sampah.

Upaya Mahasiswa Kurangi Sampah Plastik, Kompak Lakukan Ini

2. Gunakan alat makan yang bisa reusable
Reusable ialah alat makan yang dapat digunakan kembali, seperti tempat makan, botol minuman, dan sedotan stainless steel. Peralatan seperti itu bisa kita bawa ke mana pun, baik makan di tempat maupun untuk dibawa pulang.

3. Gunakan tote bag ketika berbelanja
Plastik masih banyak digunakan untuk berbelanja di supermarket maupun toko retail. Sampah seperti itu dapat dikurangi dengan penggunaan tote bag yang bisa kita bawa dari rumah. Saat ini sudah banyak tas bermodel stylish yang dapat digunakan berulang kali.

4. Kurangi penggunaan tisu
Tisu memang dapat terurai dengan mudah dengan air. Namun nyatanya tisu menggunakan bahan baku pohon yang dapat berpengaruh pada kelestarian hutan dan kehidupan makhluk hidup. Maka itu gunakan tisu sesuai dengan kebutuhan dan menggantinya dengan kain serbet.

5. Ikut gerakan peduli lingkungan
Salah satu komunitas yang bisa diikuti ialah Live More Society dari Bank DBS. Salah satu programnya, recyle more. Program ini memberi kesadaran kepada milenial untuk peduli lingkungan dari kebiasaan sehari-hari

“Gerakan ini melibatkan generasi milenial Indonesia untuk lebih kritis terhadap lingkungan sekitar, misalnya melaporkan penumpukan sampah yang ilegal. Mereka bisa mengambil foto, posting di media sosial, lalu tag location dan tag Waste4Change, yang bekerjasama dengan Pemerintah Daerah," kata Executive Director, Head of Group Strategic and Marketing Communications PT Bank DBS Indonesia, Mona Monika.

Mona menambahkan perubahan tidaklah semata-mata dimulai dengan sesuatu yang besar, tetapi juga dapat dilakukan dengan mengubah kebiasaan kecil di keseharian kita. Sehingga dalam jangka panjang dampaknya pun akan terasa.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya