Ada Operasi Sesat di Facebook dan Instagram, 500 Akun Dihapus

Facebook.
Sumber :
  • pixabay/geralt

VIVA – Raksasa media sosial Facebook menghapus lebih dari 500 halaman dan akun yang berasal dari Rusia. Beberapa di antaranya disebabkan karena terkait kantor berita Sputnik yang berbasis di Moskow.

Timnas Indonesia U-23 Banjir Ucapan Terima Kasih dari Netizen

Dilansir melalui laman Metro, Senin 21 Januari 2019, perusahaan media sosial itu menemukan dua operasi terpisah yang disebut dengan 'perilaku tidak autentik' di Facebook dan Instagram.

Operasi itu melahirkan akun untuk manipulasi orang. Akun itu dihapus karena berusaha menyesatkan orang lain tentang jati diri dan aktivitas operasi mereka.

Siswa SMK Janjian Tawuran Lewat Instagram Berujung Tewas

Operasi pertama melibatkan 289 halaman Facebook dan 75 akun yang mengidentifikasi diri sebagai platform berita independen atau halaman untuk hal umum. Operasi ini beraksi di berbagai negara di Asia Tengah, Eropa Tengah dan Eropa Timur.

Facebook menemukan operasi manipulatif dan menyesatkan itu karena karyawan Sputnik, beberapa di antaranya selalu mengunggah anti Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), gerakan protes dan anti korupsi. 

Pria Ini Curi Puluhan Mobil Jeep, Kerugian Capai Rp16 Miliar

Sedangkan operasi kedua terbongkar berkat petunjuk dari penegak hukum Amerika Serikat.

Operasi kedua ini terjaring pada 107 halaman Facebook, grup dan akun, serta 41 akun Instagram yang fokus pada Ukraina. Facebook mengatakan, orang-orang di balik akun ini menggambarkan diri mereka sebagai Ukraina.

"Mereka mengoperasikan akun palsu kemudian membagikan berita lokal Ukraina dengan berbagai topik, seperti cuaca, protes, NATO dan kondisi kesehatan di sekolah," kata Facebook.

Dalam kasus ini orang-orang di baliknya terus melakukan koordinasi satu sama lain, dan menggunakan akun palsu. 

Untuk itu, Facebook terus meningkatkan teknologinya untuk mengatasi kasus ini, mempekerjakan lebih banyak orang dan bekerja sama dengan penegak hukum dan pakar keamanan.

"Investigasi sebelumnya di AS menemukan bahwa Rusia menggunakan Facebook untuk memengaruhi Pemilihan Presiden AS 2016. Tahun lalu lebih dari 100 akun dihapus pada November, dan ada 80 akun pada Oktober yang terkait dengan Iran," ujar Facebook.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya