Ilmuwan Buktikan Vaksin MMR Tak Sebabkan Autis

Vaksin Campak dan Rubella (MR).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Ampelsa

VIVA – Banyak dari kalangan orangtua yang ragu dalam pemberian vaksin untuk anaknya. Terlebih rumornya vaksin menyebabkan autis pada anak. Namun, sebuah penelitian baru menyingkirkan rumor tersebut, membuat orangtua harus menghapus rasa curiganya itu. 

PAPDI Rilis Jadwal Imunisasi Terbaru 2024

Dilansir dari laman Metro, Rabu 6 Maret 2019, ilmuwan baru-baru ini mempublikasikan hasil investigasi terhadap anak beserta ibunya yang lahir di Denmark. Ada 650 ribu lebih anak yang lahir pada periode 1999-2010 di Denmark yang diteliti. 

Mereka adalah golongan yang menerima vaksin Measles, Mumps, dan Rubella (MMR). Sebagian besar anak-anak yang menerimanya kebal terhadap campak, gondok, dan rubella. Hanya 6.517 yang didiagnosis autis. 

Arab Saudi Gandeng Bill Gates Berikan Vaksin Polio pada Jemaah Haji

Para ilmuwan menyimpulkan, vaksin MMR tidak meningkatkan risiko autis, memicu autis, dan tidak terkait dengan kasus autis setelah dilakukan vaksin. 

Dalam sebuah pernyataan, American College of Physicians menuliskan, autis yang dikaitkan dengan vaksin campak, gondong, dan rubella, terus menyebabkan kekhawatiran. Ada beberapa orangtua yang menentang penggunaan vaksin. 

Penyakit Menular Arbovirosis Jadi Ancaman Baru, Menkes Budi: Lakukan 5 Hal Ini untuk Menanganinya

"Saat ini ada peningkatan penyakit campak yang mengkhawatirkan di Eropa dan Amerika Serikat. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan menyatakan, penolakan vaksin sebagai salah satu dari 10 ancaman teratas terhadap kesehatan global," tulisnya. (art)

vaksinasi booster (ilustrasi)

Penting! Orang Usia 44 Tahun Harus Segera Dapatkan Vaksin Ini, Kata PAPDI

Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam (PAPDI) menghimbau masyarakat mendapatkan imunisasi di segala usia di sepanjang umur.

img_title
VIVA.co.id
30 April 2024