- Science News
VIVA – Penyedia layanan internet bisa terkena Undang-undang Informasi Transaksi Elektronik jika benar bersalah yang mengakibatkan kerugian pada pengguna. Platform e-commerce Bukalapak yang beberapa tahun lalu mengakui 13 juta data penggunanya bocor, bisa dijerat dengan aturan tersebut.
Selain penyedia layanan, peretas atau hacker dan orang yang membeli data itu juga bisa dijerat UU ITE.
"Hacker kena pasal mengakses tidak sah. Penyedianya kalau dia ada keteledoran dia bisa dikenai denda. Bagi orang membeli atau memiliki data-data yang curian pun itu bisa kena," kata Dirjen Aplikasi dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan, di Gedung Kominfo, Jakarta, Rabu 20 Maret 2019.
Dalam Undang-undang ITE, platform yang teledor sehingga membuat data bocor bisa terkena pasal 26 UU ITE yang mengatur mengenai penyelenggara diwajibkan menjaga data penggunanya. Para pelanggar pasal ini juga bisa dijerat secara perdata.
Semuel mengatakan kelanjutan dari rancangan aturan Perlindungan Data Pribadi sedang dibahas dengan sesama kementerian dan lembaga terkait. Menurutnya, masih banyak hal yang harus dibahas bersama.
"Kita bicara membentuk tim kecil isinya kepolisian, kejaksaan, Kominfo, Setneg, OJK dari BI," kata dia.
Beberapa hal yang akan dibahas dan diperbaiki mengenai pelanggaran. Apakah akan berbentuk kriminal atau perdata. Selain itu, tim bersama itu membicarakan sanksi-sanksi bagi pelanggar aturan tersebut. Semuel mengharapkan, pembahasan di tingkat pemerintah bisa selesai secepatnya. "Belum tahu. Kita harapkan sebelum Pemilu," ujar Semuel.
Nikita Mirzani Bongkar Kelakuan Pasangan yang Posesif: Sindir Rizky Irmansyah?
Menurut Nikita Mirzani, kebanyakan orang sedang jatuh cinta dan menjalani hubungan asmara, tidak bisa menyadari sampai mana batasan mereka membuat hubungan yang sehat
