Core System Bisa Dongkrak Pembiayaan Multiguna

Ilustrasi transaksi digital/nontunai.
Sumber :
  • Dok. Istimewa

VIVA – Era digitalisasi mendorong kebutuhan sumber daya manusia dengan latar belakang pendidikan dan kemampuan berbasis teknologi.

Sederet Nama Bayi Terfavorit di Tahun 2023 Menurut Dukcapil

Bagi industri pembiayaan atau multifinance, transformasi digital ibarat dua sisi mata uang. Bagian dari proses percepatan standar layanan, tapi harus memprioritaskan keamanan data.

Direktur Keuangan PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk, Zacharia Susantadireja, mengaku bila keamanan data bagian dari pembaharuan IT core system yang sudah dilakukan sejak tahun lalu.

Dirjen Dukcapil Kemendagri: IKD Bakal Wujudkan Program Satu Data Nasional

"Kami sudah menyelesaikan pengembangan IT core system di bulan ini untuk kantor cabang di seluruh Indonesia. Harapannya, pada semester kedua dapat memproses seluruh kegiatan bisnis lebih cepat dan baik lagi," kata dia kepada VIVA, Jumat, 26 Juli 2019.

Core system adalah melayani kebutuhan konsumen melalui digitalisasi. Menurut dia, apabila perusahaan telah menerapkannya maka sistem akan menjadi terintegrasi.

Kunjungi Kampus UGM di Hari Pendidikan, Ditjen Dukcapil Kemendagri Perkuat Aktivasi IKD

Dikatakan sistem terintegrasi karena penggabungan mulai dari registrasi dan pengolahan kredit, eksekusi kredit, informasi pelanggan, serta akuntansi.

Tak tanggung-tanggung, anak usaha Maybank Indonesia itu menggelontorkan dana untuk pembaharuan IT core system sekitar Rp30 miliar.

Selain itu, Zacharia mengaku kerja sama dengan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri yang dilakukan tahun lalu juga berdampak positif bagi pertumbuhan bisnis perusahaan.

"Karena mempermudah dan mempercepat proses kredit ke calon konsumen, terutama multiguna. Jadi, IT core system kita sudah berjalan secara nasional maka bisa nge-link dengan data kependudukan," paparnya.

Ia pun membantah bisa dengan bebasnya mengambil data pribadi masyarakat melalui kerja sama dengan Dukcapil. Sebab, menurut Zacharia, pihaknya hanya memverifikasi identitas konsumen, tidak lebih dari itu.

"Kita enggak bisa dan enggak boleh ambil. Hanya verifikasi. Apakah sudah teregistrasi di Dukcapil apa belum. Ini salah satu risk factor untuk disetujui atau tidaknya calon konsumen membeli produk kami. Meski kami punya tim risk scoring sendiri," ungkap dia.

Untuk pembiayaan multiguna, Zacharia menargetkan penyalurannya mencapai Rp3,2 triliun di semester kedua tahun ini. Angka ini meningkat 10-15 persen dari semester pertama tahun ini yang penyalurannya Rp2,8 triliun. Dengan demikian, total penyaluran pembiayaan multiguna sekitar Rp6,2 triliun akhir 2019.

Salah satu caranya menggelar program Wombastis yang diperuntukkan bagi konsumen baru. Program yang dihelat mulai 1 Juli hingga 31 Desember 2019 ini terdiri atas beragam produk serta promo. Di antaranya 20 unit sepeda motor, 100 keping logam mulia @5 gram, serta hadiah utama 1 unit mobil Calya.

Tahun ini pula Zacharia menargetkan pembiayaan sekitar 500 ribu kendaraan bermotor, baru maupun bekas, dengan target pendanaan sekitar Rp7,5 triliun. Sedangkan tahun lalu, total pembiayaan mencapai 473 ribu unit yang masih didominasi produk kendaraan sepeda motor baru sebanyak 222 ribu unit.

"Tren suku bunga juga lagi turun. Minggu lalu BI Rate juga turun. Diharapkan bisa mendukung sektor usaha untuk bertumbuh. Hal ini yang membuat kami menggelar program Wombastis," jelas Zacharia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya