- Trusted Reviews
VIVA – Cloud server yang tidak aman berisi nomor ponsel pengguna Facebook masih tersedia secara online. Masalah ini terungkap satu hari setelah perusahaan jejaring sosial tersebut mengaku sudah menghapus database yang serupa.
Dilansir dari laman Cnet, Jumat, 6 September 2019, peneliti cybersecurity Inggris, Elliot Murray menemukan database tersebut pada Kamis kemarin. Dia percaya isinya sama seperti data Facebook yang diambil dari fitur yang mencari pengguna menggunakan nomor telepon. Saat ini fitur tersebut sudah tidak berfungsi lagi.
Murray bisa mencocokkan sejumlah nomor telepon pengguna Facebook yang disediakan Cnet dengan nama yang benar pada basis data yang diakses publik.
Sebelumnya, Facebook mengatakan mengestimasi ada 200 juta pengguna yang terpengaruh oleh informasi tersebut.
Presiden dan CEO Identity Theft Resources Center, Eva Velasquez, mengatakan, data yang terekspos itu bisa menempatkan pengguna pada risiko penipuan telepon dan penipuan lainnya. Nomor ponsel dikombinasikan dengan nama dan informasi publik pada profil Facebook bisa membantu pelaku penipuan untuk meyakinkan korbannya.
Velasquez menyarankan pada semua orang supaya membuat profil media sosial menjadi private jika memungkinkan.
"Pelaku kemungkinan tidak akan repot dengan Anda karena mereka akan mengejar 'buah yang lebih rendah'," ujar dia.
Tega! Ayah di Medan Jual Anaknya Usia 11 Bulan Rp 15 Juta di Facebook
Polisi menyebut motif ayah menjual anaknya yang masih berusia 11 bulan karena faktor ekonomi. Saat ini sang ayah diburu.
