Celah Keamanan Internet Explorer

Microsoft Sayangkan Himbauan Jerman-Perancis

VIVAnews - Produsen terbesar piranti lunak komputer Microsoft mengakui adanya peringatan dari Jerman dan Prancis atas lemahnya keamanan pada produk mereka, Internet Explorer.

Prabowo: Gus Dur Dukung Saya dari Langit

Namun, Microsot tak sepakat dengan saran dari kedua pemerintah kepada para peselancar internet untuk menggunakan program (browser) alternatif untuk sementara waktu.

"Penting untuk dicatat bahwa semua piranti lunak itu rentan dan mengganti browser untuk berlindung dari serangan terbatas ini bisa menyebabkan kesalahpahaman mengenai keamanan [berinternet]," demikian pernyataan Microsoft seperti yang dikutip laman harian The Wall Street Journal, Senin 18 Januari 2010.

Pernyataan Microsoft itu terkait dengan peringatan dari otoritas Jerman dan Prancis kepada pengguna komputer untuk tidak menggunakan program Internet Explorer saat berinternet. Pasalnya, produk buatan Microsoft itu memiliki celah keamanan yang bisa ditembus para peretas (hacker), yang telah dimanfaatkan menyabot Google dan perusahaan-perusahaan internet lainnya.

Selain itu, Jerman dan Perancis menyarankan pengguna internet memakai browser alternatif untuk sementara waktu. Anjuran itulah yang membuat gusar Microsoft.  

Seorang juru bicara Microsoft menegaskan bahwa pihaknya selalu menyarankan kepada para pengguna untuk memperbarui (upgrade) program Internet Explorer (IE) yang mereka pakai ke versi yang terbaru, yaitu IE 8.

IE 8 diyakini telah memiliki perangkat keamanan yang kian sulit ditembus para peretas, seperti yang mereka lakukan pada versi-versi terdahulu. Menurut Microsoft, kode sabotase (malicious code) yang diciptakan untuk mengeksploitasi kelemahan sistem hanya bisa efektif pada browser versi lama, yaitu IE 6.

Microsot lalu menyarankan para pemakai komputer yang masih menggunakan IE 6 untuk menyesuaikan opsi keamanan (security setting) dalam programnya ke katagori "high" sehingga bisa mencegah program jahat (malicious software) mencuri identitas atau mengambil alih komputer korban.

Gelombang Cuaca Luar Biasa Panas Melanda Asia Selatan dan Tenggara

Cuaca Panas di Thailand Kian Mengkhawatirkan, Tewaskan 61 Orang Sepanjang 2024

Gelombang cuaca panas di Asia semakin mengkhawatirkan, terutama di Thailand. Serangan panas atau heatstroke di negara itu telah menewaskan 61 orang sepanjang 2024.

img_title
VIVA.co.id
10 Mei 2024