Mengerikan, Otak Bayi Rusak gara-gara Bakteri dan Virus

Ilustrasi bakteri dan virus.
Sumber :
  • Physics World

VIVA – Sebuah penelitian menemukan jika ada bakteri dan virus yang bisa merusak otak bayi. Temuan gangguan otak hidrosefalus ini berasal dari bayi-bayi di sebuah rumah sakit Uganda bernama Cure Children, yang telah menangani penyakit tersebut selama hampir 20 tahun.

Terpopuler: Kisah Mualaf Bule Cantik hingga Sianida di Rokok

"Hidrosefalus adalah kondisi umum yang dialami saraf pada anak-anak yang kami telah lihat dalam populasi yang dilayani," ungkap Direktur Penelitian dari Cure Children Hospital, Edith Mbabazi-Kab, dikutip dari laman Live Science, Minggu, 4 Oktober 2020.

Hidrosefalus menyebabkan penumpukan cairan tidak normal pada rongga otak. Menurut laporan National Institute of Neurological Disorders and Stroke (NINDS),  gangguan ini menjadi penyebab paling umum melakukan operasi otak pada anak kecil.

17 Tahun Menderita Hidrosefalus, Margareta Baru Sekali Diperiksa Dokter

Setiap tahun ada sekitar 400 ribu kasus baru di seluruh dunia. Bila gangguan ini tidak diobati pada anak dibawah usia dua tahun, hidrosefalus akan meningkatkan ukuran kepala dan merusak otak.

Parahnya hidrosefalus yang tidak disembuhkan menyebabkan kematian pada anak. Ada pula kasus menjadi cacat fisik maupun kognitif. Untuk mencari penyebabnya sekelompok peneliti yang dipimpin Steven J.Schiff melakukan penelitian lebih lanjut.

Kasus Langka, Janin Tumbuh di Otak Seorang Bayi Berusia 1 Tahun

Mereka menganalisa darah dan cairan cerebrospinal dari 100 bayi usia di bawah tiga bulan di Cure Children Hospiral. Hasilnya 64 bayi mengalami gejala setelah terinfeksi. Sampel tersebut dikirim ke dua laboratorium untuk mencari kemungkinan adanya masalah genetik dari bakteri, virus, jamur, dan parasit.

Ternyata penyebabnya adalah bayi terinfeksi bakteri strain Paenibacillus, yang sebelumnya belum teridentifikasi. Saat ini, bakteri itu dinamakan Mbale, kota tempat ruma sakit Cure berada.

Temuan lainnya 18 dari 64 bayi yang terinfeksi dan 9 dari 35 bayi dengan hidrosefalus tanpa infeksi ditemukan Virus Cytomegalovirus (CMV). Sebenarnya virus ini sudah ditemukan di dunia dan menyebabkan gejala ringan untuk orang dewasa. Namun, CMV bisa menimbulkan gejala serius pada bayi yakni kerusakan otak, kejang dan gagal tumbuh.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya