- Freepik
VIVA – Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia, Aru Wisaksono Sudoyo, mengatakan tidak ada bukti air galon guna ulang menyebabkan penyakit kanker. Sebab, sebanyak 85-90 persen orang bisa kena kanker berasal dari lingkungan.
"Mayoritas karena gaya hidup seperti kurang olahraga atau merokok. Belum ada penelitian air galon menyebabkan kanker,” kata dia, Minggu, 10 Oktober 2021. Pernyataan ini membantah tudingan beberapa pihak yang membangun narasi menyudutkan air kemasan galon berbahan polikarbonat yang selama puluhan tahun digunakan oleh industri minuman.
Pernyataan senada juga disampaikan Anggota Yayasan Kanker Indonesia, Nadia A Mulansari, yang menyebut kanker adalah penyakit multifactorial, di mana sekitar 10-15 persen sifatnya genetika dan sisanya sekitar 85-90 persen itu sporadik atau lebih ke lingkungan.
"Yang jelas, penyebab utama kanker yang sudah terbukti dari berbagai penelitian itu adalah rokok. Itu menyebabkan sekitar 20-30 kasus kanker,” tegas dia.
Faktor risiko lain yang bisa berpengaruh terhadap terjadinya kejadian kanker adalah obesitas atau kegemukan, pemakaian hormonal yang panjang, usia mensturasi dini, perempuan yang tidak menyusui hingga terpapar bahan-bahan cat dan pupuk kimia.
"Jadi, banyak faktor yang berkontribusi terhadap suatu sel sehingga membuat sel itu berubah menjadi sel kanker," papar Nadia.
Terkait air galon guna ulang yang diisukan bisa menyebabkan kanker, ia justru tertawa mendengarnya. "Justru sehat itu air galon guna ulang. Apalagi dari merek-merek besar yang tentunya sudah memiliki izin edar dari BPOM," jelasnya.
Ia pun menegaskan bahwa air galon guna ulang pasti sudah menggunakan plastik yang sudah food grade atau aman sebagai tempat penyimpanan makanan dan minuman.
“Kalau air galon yang beredar di pasaran pastinya sudah sesuai jenis plastik yang food grade. Pastinya juga sudah lolos izin dan tersertifikasi dari BPOM," ujar Nadia.
