Pakai Jaringan Ini Kasus Cambridge Analytica Diklaim Tak Terulang Lagi

Kasus kebocoran data Cambridge Analytica.
Sumber :
  • Sky News

VIVA – Platform digital berbasis Blockchain karya anak bangsa, AK12, sedang siap-siap untuk pindah jaringan dari NEO ke TRON. Hal ini dilakukan untuk meingkatkan performa layanan.

Harga Emas Hari Ini 25 April 2024: Produk Antam Melorot, Global Bervariasi

TRON sendiri adalah platform terdesentralisasi berbasis Blockchain yang mengusung sistem peer to peer (P2P), dengan tujuan membangun sistem hiburan konten digital. Hal tersebut memungkinkan pengguna membagikan konten dengan siapa saja dan kapan saja.

"Harganya pun mengalami kenaikan hingga 700 persen. Komunitas AK12 sangat antusias dengan kembalinya performa AK12, sehingga banyak trader di luar sana menganalisis bahkan betanya-tanya mengapa token Ak12 bisa mencuat," kata Advisor AK12, Abdus Shomad, Kamis, 28 Oktober 2021.
Beberapa alasan AK12 memilih menggunakan jaringan Blockchain TRON. Karena, memungkinkan penggunanya untuk memegang kendali penuh atas data yang mereka miliki. Nantinya, pengguna dapat memilih untuk tidak memonetisasi data untuk suatu kepentingan.

Penjelasan BI soal Layanan Alipay Mau Masuk Indonesia

"Dengan begitu, kasus kebocoran data seperti Cambridge Analytica tidak akan terulang lagi," ungkap dia. Sebagai informasi, Cambridge Analytica kedapatan menggunakan data pengguna sekitar 50 juta akun Facebook secara ilegal yang digunakan untuk kampanye Pemilihan Presiden Amerika Serikat pada 2016.

"Alasan lainnya mengapa jaringan Blockchain TRON dipilih juga karena lebih populer," paparnya. Abdus Shomad juga mengatakan dalam waktu dekat AK12 akan melakukan swap token dari AK12 NEO menjadi AK12 TRON. "Kami terus gencar menginfomasikannya kepada seluruh pengguna," tutur dia.

Cocok untuk Content Creator, Aset Kripto Ini Resmi Diperdagangkan di Indonesia

Jaringan Blockchain NEO adalah proyek Blockchain dari China yang didirikan pada 2014, dahulu disebut Antshares, tapi akhirnya diubah.

NEO juga disebut Ethereum China karena mereka sangat berkomitmen untuk menciptakan ekonomi pintar. Artinya, pengembang proyek ingin mempermudah penggunaan smart contract pada jaringan Blockchain NEO.

Direktur Retail Funding & Distribution PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, Andrijanto, dalam telekonferensi di acara Paparan Kinerja Keuangan BRI Kuartal I-2024, Kamis, 25 April 2024

BRI Targetkan Pengguna BRImo Tembus 36 Juta di Akhir 2024

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menargetkan jumlah pengguna super apps BRImo bisa mencapai hingga 36 juta user hingga akhir tahun 2024.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024