Ilmuwan Prediksi Waktu Terjadinya Salju Merah

Salju cair warna merah.
Sumber :
  • facebook.com/GlacierNPS/posts/

VIVA – Salju merah adalah fenomena unik yang disebabkan oleh mekarnya ganggang merah yang hidup di permukaan salju. Kini, para peneliti dari Jepang telah mengembangkan model untuk memprediksi terjadinya peristiwa salju merah.

Kandungan Utama Rumput Laut, Kaya Antioksidan

Dalam penelitian terbaru yang diterbitkan di Journal of Geophysical Research: Biogeosciences, peneliti dari Institute of Industrial Science, The University of Tokyo menemukan bahwa mekarnya alga salju merah dikaitkan dengan durasi pencairan salju dan waktu turunnya salju baru.

Alga merah adalah mikroba fotosintesis yang hidup di permukaan salju dan es. Ganggang muncul di musim semi di permukaan salju yang mencair dan dapat mempercepat pencairan salju saat mereka menggelapkan permukaan salju.

7 Danau Paling Aneh dan Misterius di Bumi, Ada yang Berwarna Pink

Permukaan gelap menjadi lebih hangat dan salju mencair lebih cepat. Kelimpahan alga salju, dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kondisi salju, kedalaman serta ketersediaan nutrisi dan kondisi meteorologi setempat, melansir dari laman Sci Tech Daily, Jumat, 4 Februari 2022.

"Penting untuk memahami mengapa dan kapan pertumbuhan alga ini terjadi. Kriosfer yang mencakup semua tempat beku di Bumi, semakin berkurang seiring dengan naiknya suhu global," kata penulis utama studi, Yukihiko Onuma.

Khasiat Ganggang Merah, Cegah Penuaan Dini hingga Kerutan Kulit

Tujuan dari studi ini adalah untuk mencoba dan memprediksi lokasi serta waktu peristiwa salju merah dan pengaruhnya terhadap tutupan salju global.

Para peneliti mengambil model alga salju sederhana yang dikembangkan sebelumnya dan memasukkan faktor tambahan yang mempengaruhi terjadinya pemekaran alga, seperti hujan salju dan panjang siang hari.

Ketika mereka menguji model baru menggunakan data dunia nyata dari lima belas situs di seluruh dunia, mereka menemukan itu berkinerja baik. Tim kemudian memasukkan model ganggang salju ke dalam model permukaan tanah untuk membuat simulasi ganggang salju global.

"Simulasi tersebut memprediksi mekarnya alga di tempat-tempat yang sebelumnya pernah terjadi. Kami juga menemukan hujan salju baru selama musim pencairan dapat menutupi alga. Dalam simulasi kami melihat waktu mekarnya terkait erat dengan berapa lama lapisan salju bertahan dan waktu hujan salju baru selama musim tersebut," jelas Onuma.

Mengingat bahwa tutupan salju berkurang secara global, model baru ini jadi alat yang berharga untuk memprediksi mekarnya ganggang salju di masa depan dan pengaruhnya terhadap habitat global.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya