Jangan Tertipu, Begini Cara Memilih Provider Internet untuk Keluarga

Layanan internet.
Sumber :
  • Internoise -

VIVA – Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang diberlakukan atas penyebaran COVID-19 varian Omicron akhir-akhir ini, membuat banyak orang kembali melakukan aktivitas dan pekerjaan dari rumah.

Kenaikan BI Rate Bisa Jadi Peluang Bagi Investor, Ini Alasannya

Internet menjadi kebutuhan yang tak terhindarkan untuk menjembatani aktivitas pelanggan agar tetap berjalan.

Semakin tinggi kebutuhan internet bagi keluarga, semakin tinggi pula provider fixed broadband menggencarkan promosi dengan penawaran paket super murah yang kerap kali menggoda pelanggan untuk berlangganan dengan beragam pilihan provider terbaik.

Sinyal Baik Industri Internet di Indonesia menuju Arah yang Benar

Di sisi lain, pelanggan harus cerdas dalam memilih provider. Jangan sampai terkecoh oleh iming-iming promo murah, tapi layanannya tidak seperti yang diharapkan.

Itu sebabnya, dibutuhkan pengetahuan yang baik agar tidak kecewa di kemudian hari. Semisal terkait kecepatan download yang diperoleh, bisa lebih rendah dibandingkan paket yang dipilih saat berlangganan.

Merasakan Pengalaman Bertransaksi Lebih Personal untuk Pelanggan Loyal

“Sudah saatnya pelanggan lebih peka dan peduli atas pilihan paket internet yang sesuai dengan pilihannya. Jangan sampai, pengalaman menggunakan internet tidak sesuai dengan penawaran yang dijanjikan oleh provider,” kata Direktur Enciety Business Consult, Don Rozano, Selasa, 22 Februari 2022.

Ia melanjutkan, sangat tidak fair bagi pelanggan, bila mereka tidak mendapatkan layanan seperti paket yang dibeli atau dijanjikan. Tapi, ini juga akan menjadi tantangan bagi provider fixed broadband. Bagaimana provider mampu memenuhi kebutuhan emosional pelanggan yang sering kali tidak terucap.

Dari Indonesia Mean Speeds – December 2021 yang dirilis Ookla, rata-rata kecepatan up-load di Indonesia mencapai 19,7 Mbps & download-nya 30,7 Mbps, dengan rasio upload : download = 1 : 2. Dan, untuk rata-rata latency-nya sebesar 17,0 ms.

Melengkapi hasil riset tersebut, Enciety Business Consult melakukan riset pendalaman terkait Quality of Service (QoS) provider fixed broadband melalui Direct Observation di delapan kota di Indonesia, yakni Medan, Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Denpasar, Balikpapan, dan Makassar.

Riset ini bertujuan untuk melakukan validasi dengan membandingkan realisasi performa download speed yang dirasakan pelanggan dengan kecepatan download yang dijanjikan provider.

Direct observation dilakukan sembilan provider, yakni IndiHome, Biznet, CBN, First Media, Iconnet, MNC Play, MyRepublic, Oxygen, dan XL Home.

Dari pengamatan di delapan kota tersebut, ditemukan lima provider dengan rata-rata throughput performance paling baik yakni IndiHome (102 persen), diikuti MyRepublic (96 persen), CBN (84 persen), Oxygen (82 persen), dan Firstmedia (80 persen). Biznet menempati urutan terakhir dari dalam rata-rata throughput performance yakni 33 persen.

Sedangkan di Jakarta, berdasarkan direct observation yang dirilis Enciety awal Februari 2022, dari segi kecepatan Download, Paket 85 Mbps Biznet, pelanggan mendapatkan rata-rata kecepatan download sebesar 30,2 Mbps dengan throughput 36 persen.

Diikuti paket 50 Mbps MyRepublic pelanggan mendapatkan rata-rata kecepatan download 44,2 Mbps dengan throughput 88 persen. Sedangkan untuk IndiHome, dominan pelanggan masih berlangganan paket 20 Mbps ke bawah, pelanggan mendapatkan rata-rata kecepatan download 20,6 Mbps dengan throughput 103 persen.

"Download dan upload speed bukan satu-satunya ukuran. Ukuran lain yang lazim digunakan adalah latency," tutur Don. Perlu diketahui, latency adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengirimkan suatu data sampai ke tujuan, yang diukur dalam satuan milisecond (ms).

Angka latency ideal tentunya sedekat mungkin menuju nol, lebih kecil angkanya, lebih baik. Latency begitu familiar bagi para game-enthusiast dan para atlet eSports, karena ukuran ini sangat mendukung skenario gaming kompetitif mereka.

Tidak hanya dalam skenario gaming, latency ini juga berpengaruh dalam pengalaman pelanggan menggunakan aplikasi interaktif lainnya, contohnya video conference seperti Zoom, Cloudx, dan Google Meets.

Berdasarkan hasil pengamatan Enciety, tiga provider menempati peringkat latency terbaik (2.0 ms) yakni IndiHome, MNC Play, dan MyRepublic. Urutan berikutnya ditempati Biznet (3.0 ms), Oxygen (3.0 ms), Iconnet (4.0 ms), XL Home (4.0 ms), First Media (13.0 ms), dan CBN (15.0 ms).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya