Penyandang Disabilitas Dilatih supaya Berdaya Saing

Ilustrasi penyandang disabilitas.
Sumber :
  • Pixabay/Stevepb

VIVA – Melatih kemandirian penyandang disabilitas dipandang penting agar dapat menjalankan kehidupannya lebih baik.

HGBT Industri Genjot Penerimaan Negara hingga Investasi, Begini Penjelasanya

Karena itu, dibutuhkan berbagai bentuk bantuan seperti pelatihan kesiapan kerja, pendampingan dan pemberian modal untuk pelaku usaha, bantuan alat bantu mobilitas, hingga beasiswa pendidikan bagi mereka yang sedang kuliah.

Menurut Head of Corporate Affairs PermataBank, Richele Maramis, materi literasi keuangan dan beragam soft skill serta motivasi juga diberikan sehingga para penyandang disabilitas mendapatkan pengalaman, ilmu, dan wawasan yang cukup untuk bersaing di tengah masyarakat.

Keuangan Semakin Inklusif Untuk Penyandang Disabilitas

"Kami ingin turut menciptakan lingkungan masyarakat yang lebih setara untuk teman-teman disabilitas melalui pelatihan keterampilan dan pengalaman kerja praktik, pendampingan, serta bentuk dukungan lainnya yang dapat membantu mereka menjadi individu yang lebih berdaya," kata dia, Jumat, 11 Maret 2022.

Dalam upaya mendukung dan mempermudah penyandang disabilitas untuk beraktivitas dan bersaing di tengah masyarakat, PermataBank juga bermitra dengan Dare Foundation untuk menyediakan kaki palsu kepada 10 penerima manfaat dari Jakarta dan Bandung.

Pertama Kalinya 2 Penyandang Disabilitas dari 195 Siswa Lolos Seleksi SIPSS Polri 2024

Salah satunya Ferry Gunawan, seorang driver ojek online (ojol) yang sebelumnya merakit sendiri kaki palsu dengan menggunakan peralatan seadanya, kini mengikuti panduan yang ditemukannya secara online.

Menurut dia, selama pelatihan banyak hal yang dipelajari untuk meningkatkan kapabilitas. "Saya juga berharap akan semakin banyak lembaga lain yang juga membuka kesempatan pelatihan seperti ini untuk teman-teman disabilitas lainnya," tuturnya.

Selain Dare Foundation, PermataBank juga bermitra dengan Precious One memberikan pendampingan intensif secara online selama dua bulan ke 37 UMKM disabilitas di Sumatera, Jawa, dan Kalimantan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya