Konsumen Migrasi, Pemilik Brand Wajib Inovasi

Inovasi.
Sumber :
  • SmallBusiness.co.uk

VIVA – Pemerintah berencana mengubah status pandemi menjadi endemi COVID-19 dengan terus melakukan pelonggaran berbagai kegiatan masyarakat. Kondisi tersebut diyakini segera memulihkan kondisi ekonomi seperti sebelum pandemi.

Produk Halal Makin Terjamin, BPJPH Gandeng Kemendag

Namun, yang perlu menjadi perhatian pelaku bisnis dan produk atau brand adalah selama pandemi yang berlangsung dua tahun telah melahirkan kebiasaan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Masyarakat mulai terbiasa memanfaatkan teknologi digital dalam menemukan dan mendapatkan produk yang diinginkan.

Teknologi Ini bikin Konsumen yang Memakainya seperti Jalan di Atas Bantal

Lahirnya kebiasaan tersebut bisa dilihat dari meningkatnya nilai transaksi perdagangan elektronik atau e-commerce di sepanjang 2021 yang mencapai Rp401 triliun, berdasarkan laporan Bank Indonesia (BI).

Transaksi ekonomi dan keuangan digital berkembang sangat signifikan diyakini seiring dengan meningkatnya akseptasi dan preferensi masyarakat dalam berbelanja online.

Sidak Pengisian Gas 3 Kg, Mendag Zulhas Temukan Potensi Kerugian Konsumen Miliaran Rupiah

Bahkan, pada tahun ini, BI memperkirakan transaksi e-commerce akan mencatatkan nilai yang lebih tinggi mencapai Rp526 triliun atau naik 31,2 persen dibandingkan tahun lalu.

Meningkatnya aktivitas belanja digital selama pandemi COVID-19 telah menjadi perhatian sejumlah kalangan.

Tras N Co Indonesia, perusahaan konsultan yang fokus pada penelitian dan perkembangan produk atau brand di Indonesia, melakukan riset Brand Choice Index untuk mengetahui brand-brand pilihan konsumen di ranah digital.

"Brand-brand lokal maupun internasional saat ini terus melakukan pemasaran produk mereka di ranah digital, terutama marketplace. Ini tentunya akan sangat membantu konsumen dalam memperoleh produk pilihan yang berkualitas," ujar Kepala Eksekutif Tras N Co Indonesia Tri Raharjo, dalam konferensi pers virtual, Jumat, 3 Juni 2022.

Sebab, kata dia, marketplace tidak hanya menyajikan kelengkapan produk, tapi juga terdapat berbagai tools seperti pencarian, review dan rating, yang dapat menjadi panduan dalam menemukan produk terbaik.

"Brand dengan pencarian terbanyak di ranah digital atau marketplace, serta mempunyai ulasan terbaik dari konsumen pengguna marketplace, dapat dipastikan brand tersebut akan menjadi brand pilihan konsumen," jelas Tri.

Di tengah gempuran teknologi yang berkembang cepat dengan semakin bertumbuhnya official store di marketplace, menuntut brand untuk melakukan inovasi serta mengikuti perkembangan zaman, menurut Kepala Eksekutif Infobrand Susilowati Ningsih.

"Karena, brand-brand juga dituntut mempunyai tingkat pencarian terbanyak serta rating terbaik untuk menjadi brand pilihan konsumen. Sebagian besar konsumennya saat ini pun sudah migrasi mengikuti tren dengan menggunakan marketplace ketika berbelanja sebuah produk," tutur Susi.

Ke depan, tentunya aktivitas brand di ranah digital akan semakin tinggi. Untuk itulah, Tras N Co Indonesia bersama Infobrand.id melakukan riset Brand Choice Index untuk mengetahui brand-brand terpilih di ranah digital.

Penilaiannya dilakukan berdasarkan tiga kriteria, yakni Digital Brand Awareness Aspect, Brand Reviews & Rating Aspect, dan Digital Consumer Choice Aspect.

"Riset dilakukan bulan Februari hingga April 2022 terhadap 150 kategori produk dengan lebih dari 1.000 brand," paparnya.

Adapun peraih Brand Choice Award 2022 antara lain Hydro Coco untuk kategori Coconut Water, Nutrive Benecol untuk kategori Minuman Penurun Kolesterol, Sasa untuk kategori Bumbu Nasi Goreng, dan Whitelab untuk kategori Acne Serum.

Lalu, Mutter untuk kategori Pompa ASI, Uchii untuk kategori Lilin Aromaterapi, Sweety untuk kategori Cairan Pembersih Botol & Aksesoris Bayi, dan Mom Uung untuk kategori Pompa ASI.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya