Peneliti Temukan Cacing Super Pemakan Plastik, Bisa Atasi Daur Ulang?

Cacing super tau Superworm
Sumber :
  • University of Queensland

VIVA – Peneliti di Australia telah menemukan cacing super yang dapat memakan polystyrene atau styrofoam dan mencernanya melalui enzim bakteri yang ada di dalam usus mereka. Larva kumbang tersebut merupakan spesies zophobas morio dan yang disebut juga sebagai superworm atau cacing super.

Pamer Foto di Monaco, Lisa BLACKPINK Jadi Sorotan Pakai Outfit Daur Ulang

Cacing super tersebut dinilai dapat membantu proses daur ulang styrofoam yang selama ini kita ketahui bahwa bahan tersebut tidak dapat didaur ulang. 

"Cacing super seperti tanaman daur ulang mini ini, merobek-robek polystyrene dengan mulutnya dan kemudian memberi makan bakteri di usus mereka," kata Dr Chris Rinke yang dikutip dari BBC pada Jumat, 24 Juni 2022. 

Keren! Peneliti Perempuan Indonesia Ciptakan Model Jaringan Kanker Buatan dari Bahan Alami

Tim peneliti dari Universitas Queensland di Australia tersebut menguji tiga kelompok cacing super tersebut dengan memberi makanan yang berbeda selama tiga minggu. Kelompok cacing super tersebut dapat bertahan hidup dan bahkan mereka yang memakan polystyrene tampak bertambah berat badannya.

Kemudian peneliti menemukan beberapa enzim yang ada dalam usus cacing super tersebut memiliki kemampuan untuk mendegradasi polystyrene dan styrene. Keduanya itu biasanya digunakan sebagai wadah makanan dan barang-barang lainnya seperti isolasi dan suku cadang mobil.

SMAN 13 Jakarta Utara Raih Rekor Muri Daur Ulang Minyak Bekas

Penelitian ini tidak mengarah untuk menciptakan peternakan cacing secara besar-besaran yang berfungsi ganda sebagai pabrik daur ulang. Namun sebaliknya, para peneliti tersebut berharap dapat mengidentifikasi enzim bakteri mana yang paling efektif sehingga dapat direproduksi dalam skala besar untuk didaur ulang.

Menurut penelitian yang dipublikasikan di Microbial Genomics, jenis plastik tersebut akan diparut secara mekanis, sebelum diolah dengan enzim cacing super. 

"Produk penguraian dari reaksi ini kemudian dapat digunakan oleh mikroba lain untuk membuat senyawa bernilai tinggi seperti bioplastik," kata Dr Rinke.

Peneliti lain juga telah berhasil menggunakan bakteri dan jamur untuk mengurai plastik. Penelitian ini juga mengarah pada pemahaman bakteri yang terdapat di dalam usus cacing super melakukan ini pada tingkat molekuler. Dimana bakteri tersebut dapat dapat membantu proses daur ulang.

Ilustrasi rokok (picture-alliance/dpa/APA/H. Fohringer).

Peneliti Ungkap Kunci Utama Atasi Masalah Bahaya Merokok, Bukan Faktor Ekonomi dan Sosial

Peneliti dari Universitas Sahid Jakarta Prof Kholil mengatakan diperlukan strategi komunikasi persuasif untuk membangun kesadaran masyarakat tentang bahaya merokok.

img_title
VIVA.co.id
29 Mei 2024