Google Tidak akan Buka Lowongan Kerja

Kantor Google.
Sumber :
  • Politico

VIVA – Google telah mengumumkan kepada Googlers, sebutan untuk karyawan Google. Bahwa, mereka akan memperlambat laju perekrutan karyawan baru hingga akhir tahun ini, hal ini diungkapkan oleh CEO Google, Sundar Pichai melalui memo internalnya.

Google Reveals Some Features to Protect Android Devices from Theft

“Karena kemajuan perekrutan yang dicapai sepanjang tahun ini, kami akan memperlambat laju perekrutan untuk sisa tahun ini, sambil tetap mendukung peluang terpenting kami. Untuk keseimbangan tahun 2022 dan 2023,” ujar Pichai pada memo internalnya.

Ke depannya, Google tidak membekukan perekrutan sepenuhnya, dan masih akan melakukan perekrutan pada posisi-posisi peran teknik, teknis, dan peran penting lainnya, mengutip dari situs The Verge, Kamis, 14 Juli 2022.

Google Punya Trik Melindungi Perangkat Android dari Pencurian

“Kami akan memfokuskan perekrutan kami pada peran teknik, teknis, dan peran penting lainnya, dan memastikan talenta hebat yang kami pekerjakan selaras dengan prioritas jangka panjang,” jelasnya.

Melalui memo internal itu juga, raksasa teknologi ini juga menekankan, selayaknya perusahaan lainnya, pengambilan keputusan ini tidak terlepas dari prospek ekonomi yang hari ini tengah tidak menentu.

Dozens of New Features Announced at Google I/O 2024

Meskipun begitu, ia menganggap kondisi ini bukanlah hambatan. Melainkan peluang bagi investasi jangka panjang.

“Sesuatu yang saya hargai tentang budaya kami adalah bahwa kami tidak pernah menganggap tantangan semacam ini sebagai hambatan.  Sebaliknya, kami melihatnya sebagai peluang untuk memperdalam fokus kami dan berinvestasi untuk jangka panjang,” kata Pichai.

Tren kebijakan seperti ini memang tengah marak belakangan ini. Google bukan satu-satunya perusahaan yang baru-baru ini mengerem untuk merekrut karyawan baru.

Sebelumnya, Meta telah terlebih dulu mengirim memo kepada karyawannya yang memperingatkan tentang "masa serius" dan  menerapkan kebijakan pembekuan rekrutmen untuk beberapa tim.

Hal yang sama juga dilakukan oleh Spotify dan Snap juga telah mengumumkan rencana untuk memperlambat perekrutan.

Bahkan, perusahaan-perusahaan lainnya, seperti Twitter, Netflix, dan Microsoft, baru-baru ini memutuskan untuk memberhentikan karyawannya.

Twitter memutuskan untuk mem-PHK sejumlah 30 persen karyawan dari tim rekrutmen mereka, dan beberapa hari lalu, Microsoft juga menerapkan kebijakan yang sama, dengan mem-PHK sekitar 18 persen karyawan, atau sejumlah 1.800 karyawan mereka.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya