Efisiensi Pemanfaatan Lahan Dorong Peningkatan Produksi

Petani tebu.
Sumber :
  • ANTARA/Arief Priyono

VIVA – Riset dan pengembangan terus dilakukan untuk mendukung Program Swasembada Pangan Nasional. Terbaru adalah meningkatkan efisiensi pemanfaatan lahan tebu sekaligus mendongkrak produksi kedelai melalui pilot project tumpang sari (intercropping) Tebu-Kedelai atau dikenal sebagai sistem BULE.

Pada teknologi pola tanam campuran ini penanaman kedelai dilakukan di lahan tebu yang ditanam melalui dua cara, yaitu secara Konvensional atau Larikan dan Ring-Pit masing-masing seluas 5 hektare, sebagai harapan, produktivitas tebu dapat meningkat karena terjadi peningkatan kesuburan tanah melalui penambahan biomasa kedelai.

Peneliti Universitas Gadjah Mada, Irham, menjelaskan beberapa keuntungan sistem BULE, di antaranya mampu meningkatkan kesehatan lahan pertanaman karena ada penambahan masukan biomasa kedelai ke dalam lahan pertanaman tebu.

Lalu, meningkatkan ketersediaan nitrogen bagi tanaman tebu, yang memanfaatkan kemampuan fiksasi nitrogen secara biologis tanaman kedelai. Dalam jangka panjang, sistem BULE juga akan memperbaiki kesuburan tanah sehingga meningkatkan rerata produktivitas tebu nasional dan turut berkontribusi pada peningkatan produksi gula nasional.

"Masuknya kedelai di lahan tebu juga mampu meningkatkan luas areal penanaman kedelai nasional. Inilah yang menjadi tujuan dari pengembangan sistem BULE, meningkatkan produksi kedelai nasional yang berasal dari produksi kedelai di areal pertanaman tebu Pulau Jawa," kata dia, Jumat, 15 Juli 2022.

Beberapa kajian yang telah dilakukan menunjukkan peningkatan nisbah kesetaraan lahan dari 1,0 menjadi 1,2 – 1,3 ternyata dapat menjamin kecukupan pasokan raw material (tebu giling) pabrik gula-pabrik gula. "Harapannya tentu meningkatkan minat petani untuk menanam tebu karena nilai keuntungan per unitnya lebih baik,” tutur Irham.

Pilot project sistem BULE akan dilakukan di areal PTPN Group seluas 50 hektare di empat titik lokasi, yaitu PTPN VII, PTPN IX, PTPN X dan PTPN XI.

Sukanto Tanoto Disiapkan Lahan Investasi di IKN, Initip Gurita Bisnisnya

"Pengembangan komoditas kedelai di lahan tumpang sari ini akan terus kami kembangkan, di mana potensi tahun depan seluas 15 ribu hektare di lahan HGU PTPN Group lainnya," ujar Direktur Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Mahmudi.

Sementara Direktur PTPN IX (Persero), Dodik Ristiawan menambahkan, sebelum pilot project sistem BULE, pihaknya sudah menerapkan sistem tumpang sari kedelai di lahan karet. "Kami menggandeng Dinas Perkebunan Kabupaten seluas 10 hektare," jelas dia.

Bahlil Ungkap Miliader Sukanto Tanoto Disiapkan Lahan Untuk Investasi di IKN

2 Juta Hektare Lahan di Merauke Bakal Jadi Kebun Tebu, Bahlil: Masa Impor Gula Terus
Toko Sepatu Bata.

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup Usai Rugi Selama 4 Tahun 

PT Sepatu Bata Tbk atau BATA resmi menutup pabriknya yang ada di Purwakarta per 30 April 2024 karena perusahaan sepatu BATA telah merugi selama empat tahun terakhir.

img_title
VIVA.co.id
5 Mei 2024