Menurut Penelitian, Mencium Bau Pasangan Bisa Meredakan Stres

Ilustrasi pasangan.
Sumber :
  • Freepik/lookstudio

VIVA – Untuk yang memiliki pasangan, khususnya wanita, pernahkah kalian merasa menyukai bau pasangan, hingga saat mencuim bau pasangan merasa tenang dan senang? Jika pernah, hal ini sebenarnya tak aneh dan mengherankan kok. Justru hal ini termasuk ke dalam suatu hal yang diteliti para ahli. Berikut penjelasannya :

Kisah Ilmuwan Prancis yang Masuk Islam Karena Meneliti Jasad Firaun

Pada dasarnya, aroma tubuh setiap orang  pasti berbeda, karena tiap orang memiliki ratusan kode genetik dalam Major Histocompatibility Complex atau MHC yang beragam. Hormon yang memiliki peran dalam memberikan aroma tubuh yang berbeda-beda disebut feromon. Hormon tersebut membuat bau badan seseorang menjadi unik antara satu dengan yang lainnya. Inilah sebabnya mengapa ada orang yang menyukai aroma tubuh pasangan namun tak sedikit pula yang tidak suka.

Menurut Penelitian, 20% Istri Berusia 55 Tahun Memiliki Keinginan Berganti Suami

ilustrasi pasangan selingkuh

Photo :
  • U-Report

Dilansir dari Psychology Today, aroma tubuh bisa termasuk dari daya tarik seksual. Sama halnya ketika tertarik dengan seseorang yang memesona dan punya karisma tersendiri. Bahkan, aroma yang keluar dari tubuh juga berperan besar untuk menimbulkan rasa tertarik. Bau badan yang enak dihirup juga bisa menjadi pertanda tubuhnya sehat.

Ngeri! Gelombang Panas Tewaskan 150 Ribu Orang di Seluruh Dunia

Sebuah penelitian pernah dilakukan kepada 44 laki-laki dewasa mengenakan kaus baru selama dua malam berturut-turut. Setelah itu, para perempuan dewasa harus mencium bau kaus tersebut dan menentukan mana yang lebih mereka sukai. Para perempuan ini menyukai bau dengan susunan sistem kekebalan tubuh yang berbeda dengan dirinya.

Secara biologis, orang dengan kode genetik atau HMC yang berbeda dengan kita atau bervariasi lebih menguntungkan karena ketika memiliki anak, maka anak tersebut akan lebih kebal terhadap serangan penyakit.

Mampu Turunkan Stress

Ilustrasi pasangan bahagia.

Photo :
  • U-Report

Penelitian tersebut dikemukakan oleh Journal of Personality and Social Psychology, yang menhasilakan hasil bahwa mencium aroma tubuh mampu menurunkan kadar stres tubuh.

Melansir dari Brightside, penelitian tersebut melibatkan 96 perempuan untuk mencium beberapa macam baju laki-laki dewasa dan dikategorikan menjadi tiga tipe baju. Pertama baju pasangannya, kedua baju laki-laki lain dan ketiga baju yang belum dipakai sama sekali. Perempuan ini mencium aroma baju sambil dengan mata tertutup dan melakukan tes kadar stres. 

Para wanita tersebut diminta menjalani stres yang meningkatkan stres mereka, yakni wawancara kerja tiruan dan tugas mental. Mereka juga memberikan sampel air liur untuk mengukur tingkat kortisol (hormon stres) dalam tubuh mereka dan mereka ditanyai tentang seberapa stres mereka. 

Hasilnya, ternyata wanita yang mencium kemeja pasangannya mengalami lebih sedikit stres baik sebelum maupun sesudah tes, dibanding mereka yang mengendus kemeja orang asing. Menariknya, meskipun terjadi peningkatan kortisol pada mereka yang mendapatkan kemeja orang asing, para wanita itu sendiri tidak mengatakan bahwa mereka merasa stres.

Pada saat yang sama, mereka yang mengenali bau pasangannya bahkan tidak terlalu stres. Ini memberi peneliti alasan untuk berpikir bahwa efek dari bau dari pasangan kita, bahkan saat dia tak ada, akan lebih kuat (perasaan) jika kita tahu bahwa pakaian atau barang itu miliknya.

Ilustrasi - Kapal riset OceanXplorer menurunkan kapal selam untuk meneliti perairan.

BMKG Mulai Persiapkan Ekspedisi Investigasi Fenomena Kegempaan Zona Megatrust di RI

BMKG mulai mempersiapkan ekspedisi investigasi fenomena kegempaan yang ada pada zona megatrust di Tanah Air untuk menyempurnakan model gempa bumi dan tsunami.

img_title
VIVA.co.id
19 Mei 2024