Manusia Bisa Bercocok Tanam di Planet Mars

Planet Mars.
Sumber :
  • SciTechDaily

VIVA Tekno – Lanskap Planet Mars disebut-sebut secara teori dapat bercocok tanam dan kemungkinan itu juga turut didukung oleh eksperimen NASA sebagaimana yang ditampilkan dalam film The Martian yang menayangkan perjuangan Matt Damon.

7 Negara dengan Populasi Pedesaan Terbesar di Dunia, Indonesia Nomor 4

Sehingga, mencari cara untuk membuat kehidupan menjadi berkelanjutan di sana dan mencari cara bagaimana menanam serta mengolah tanaman tentu akan menjadi bagian utama dari itu.

Meskipun begitu, hal itu masih terbilang cukup jauh dari kenyataan. Tidak hanya pasir dan debu yang tidak mengandung bahan organik dan mikroba yang membantu.

Kinerja Seluruh Sektor Lapangan Usaha Kinclong Kuartal I-2024, BI Kasih Buktinya

Tapi, Planet Mars ini juga penuh dengan garam dan mineral yang membuat tanaman memerlukan perjuangan lebih untuk dapat bertahan hidup.

Sebuah studi baru menunjukkan jalan, yakni tanaman alfalfa, suatu tanaman hijau yang diprediksi mampu bertahan di tanah vulkanik yang keras seperti yang menutupi Mars, dan kemudian sekaligus juga dapat digunakan sebagai pupuk untuk menumbuhkan makanan seperti turnip, lobak, dan selada.

10 Negara yang Mengekspor Tembakau Terbanyak di Dunia, Indonesia Segini

“Kandungan nutrisi yang rendah dari tanah Mars dan salinitas air yang tinggi membuat mereka tidak layak untuk digunakan langsung untuk menyebarkan tanaman pangan di Mars,” kata para peneliti, seperti dikutip dari situs Sciencealert, Minggu, 21 Agustus 2022.

Oleh karena itu, menurut para peneliti, sangat penting untuk mengembangkan strategi untuk meningkatkan kandungan nutrisi di tanah Mars dan untuk menghilangkan garam air asin untuk misi jangka panjang.

Penelitian sebelumnya juga telah menunjukkan bahwa tanaman akan menghadapi perjuangan nyata untuk dapat tumbuh di permukaan Mars tanpa nutrisi tambahan yang ditambahkan ke tanah atau regolith sebagai tempat mereka ditempatkan dan disitulah alfalfa akan mengambil peranannya.

Mendapatkan kecocokan yang tepat untuk regolith di Mars memang terhitung cukup rumit, tetapi para peneliti mengumpulkan perkiraan terbaiknya untuk kemudian, menguji benih yang berbeda di dalamnya.

Mereka menemukan bahwa alfalfa ini mampu tumbuh sehat selayaknya di Bumi, tanpa membutuhkan pupuk tambahan. Selanjutnya, Regolith Mars yang disimulasikan diuji dengan menambahkan alfalfa sebagai pupuk.

Turnip, lobak, dan selada sebagai tiga tanaman yang membutuhkan sedikit perawatan, dapat tumbuh dengan cepat, dan tidak membutuhkan banyak air yang akhirnya semuanya pun, berhasil ditanam.

Meskipun, air tawar juga dibutuhkan, tapi percobaan lebih lanjut dari tim berpikir air asin yang tersedia di Mars juga dapat diolah dengan sejenis bakteri laut dan kemudian disaring melalui batuan vulkanik untuk menghasilkan air tawar yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman.

"Untuk pertama kalinya, kami melaporkan penggunaan terintegrasi dari pupuk hayati dan mikroba untuk pengobatan efektif dari tanah regolit basaltik dan simulan air asin, masing-masing, untuk sumber daya yang sesuai yang menopang pertumbuhan tanaman," tulis para peneliti.

"Studi ini menandakan bahwa untuk tujuan jangka panjang, adalah mungkin untuk mengolah sumber daya tanah dan air disitu untuk pertanian di Mars untuk mempertahankan misi manusia dan pemukiman permanen," paparnya.

Selain itu, tanah yang disimulasikan juga kehilangan beberapa garam perklorat beracun, yang entah bagaimana perlu dibersihkan dari tanah Mars oleh air desalinasi.

Namun, eksperimen yang diuraikan dalam penelitian ini memberi para ilmuwan dan astronot beberapa pilihan yang lebih menjanjikan untuk dijelajahi. Pendekatan yang telah dijelaskan oleh para peneliti sederhana untuk dipraktikkan dan efisien dalam pengoperasiannya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya