Amerika Serikat Takut Kebobolan

Ilustrasi keamanan siber.
Sumber :
  • HIMSS

VIVA Tekno – Dalam beberapa bulan terakhir, DPR Amerika Serikat (AS) tengah bekerja keras menyusun berbagai Rancangan Undang-Undang Belanja Negara Tahun Anggaran 2023.

Rancangan Undang-Undang yang lagi berjalan saat ini mengalokasikan dana sebesar US$15,6 miliar (Rp230,9 triliun) untuk keamanan siber, mengutip dari situs Thehackernews, Sabtu, 27 Agustus 2022.

Bagian terbesar dari pengeluaran ini atau sekitar US$11,2 miliar (Rp165,8 triliun) akan dialokasikan untuk Departemen Pertahanan (Pentagon) dan hampir US$3 miliar (Rp44 triliun) akan masuk ke Cybersecurity and Infrastructure Security Agency (CISA).

Peningkatan alokasi anggaran untuk keamanan siber ini kemungkinan besar terkait dengan arahan Gedung Putih mulai 21 Maret 2022 yang menekankan perlunya peningkatan pertahanan dunia digital.

Arahan ini mengikuti garis panjang insiden keamanan tingkat tinggi, seperti serangan tahun lalu di Colonial Pipeline, yang menyebabkan kekurangan bahan bakar di sepanjang pantai timur.

Adapun, nantinya melalui peningkatan anggaran ini tidak ditujukan secara eksklusif pada lembaga pemerintah. Tetapi, juga mendorong bisnis sektor swasta untuk menopang pertahanan keamanan siber mereka sesuai dengan pedoman CISA.

Artinya, tahun depan akan menjadi tahun yang baik bagi perusahaan keamanan siber yang berwenang untuk menjual produknya kepada pemerintah.

Perusahaan semacam itu kemungkinan besar akan mencatat rekor keuntungan dan akhirnya mempekerjakan staf tambahan untuk membantu memenuhi permintaan mendadak akan produk dan layanan mereka.

AS Kirim 25 Ribu Makanan Siap Saji ke Jalur Gaza Melalui Udara

Lebih penting lagi, semua pengeluaran ini hampir pasti akan mendorong inovasi. Di masa lalu (pra-cloud), perusahaan keamanan umumnya akan merilis versi baru produk mereka setiap tahun untuk mengikuti lanskap keamanan yang terus berubah.

Meskipun era cloud telah memaksa perusahaan keamanan untuk mengubah cara mereka melakukan sesuatu, akan tetapi konsep dasar dari tahun-tahun sebelumnya masih berlaku.

Tesla Bakal Luncurkan Mobil Listrik Murah? Ini Kata Elon Musk

Hanya, perbedaan utamanya adalah cloud telah memberi perusahaan-perusahaan ini kemampuan untuk merilis fitur dan kemampuan baru jauh lebih cepat daripada yang mungkin dilakukan di masa lalu.

Sehingga, dengan miliaran dolar AS dalam pengeluaran pemerintah yang dituangkan ke dalam industri keamanan, hampir pasti publik akan melihat produk keamanan dan layanan cloud pada akhirnya mengambil lompatan eksponensial sebagai akibat langsung dari kemampuan untuk berinvestasi lebih besar dalam pengembangan produk dan penelitian keamanan.

Film Badarawuhi di Desa Penari Bakal Tayang di 28 Negara Bagian AS

MBS dan Anthony Blinken (Doc: The New Arab)

Hubungan Israel-Arab Saudi Alot, Menlu AS Temui Pangeran MBS

Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat, Anthony Blinken melakukan perjalanan ke Arab Saudi, pada hari Minggu, 28 April 2024.

img_title
VIVA.co.id
28 April 2024