Kochava Digugat AS karena Langgar Data Pribadi Pelanggan

Perlindungan data pribadi.
Sumber :
  • IT Pro

VIVA Tekno – Komisi Perdagangan Federal (FTC) Amerika Serikat menggugat perusahaan analisis aplikasi Kochava lantaran menjual data geolokasi sensitif. Termasuk didalamnya detail yang membuka kedok orang yang mencari atau melakukan aborsi.

AS Kirim 25 Ribu Makanan Siap Saji ke Jalur Gaza Melalui Udara

Gugatan yang dilayangkan FTC itu mengklaim Kochava telah gagal memberikan perlindungan data pribadi ke data lokasi penggunanya, yang sebagian besar dikumpulkan dari ponsel tanpa sepengetahuan pemiliknya, mengutip dari situs The Verge, Selasa, 30 Agustus 2022.

“@FTC menggugat broker data Kochava karena menjual data geolokasi yang dapat digunakan untuk melacak orang-orang di fasilitas pemulihan kecanduan, klinik kesehatan reproduksi, tempat ibadah, tempat penampungan, dan lokasi sensitif lainnya.” Tulis Lina Khan, Ketua FTC melalui cuitannya.

AS Gelontorkan Lagi Rp 420 Triliun Lebih untuk Perang Israel di Gaza

Tidak berhenti sampai di situ, FTC juga turut menuntut Kochava untuk berhenti menjual data pribadi sensitif dan menghapus informasi apapun yang dikumpulkannya.

“Dengan menjual pelacakan data pribadi orang, Kochava memungkinkan orang lain untuk mengidentifikasi individu dan mengekspos mereka pada ancaman stigma, penguntitan, diskriminasi, kehilangan pekerjaan, dan bahkan kekerasan fisik.” Timpal mereka.

Menhan Israel Pasang Badan untuk Batalion Netzah Yehuda yang Dijatuhi Sanksi AS

Broker data yang menjual akses murah ke data geolokasi di sekitar klinik kesehatan reproduksi adalah sesuatu yang dapat membahayakan privasi pengunjung dan meningkatkan posisi mereka terhadap pelecehan atau tindakan hukum.

Mengikuti tekanan dari Senator Elizabeth Warren (D-MA) dan lainnya, pialang data SafeGraph dan Placer.ai berkomitmen untuk mengakhiri praktik tersebut, dan Google mengatakan akan secara otomatis menghapus kunjungan ke klinik dan lokasi sensitif lainnya.

Dalam kasus ini, FTC menganggap Kochava membuatnya  menjadi mudah, dan dalam beberapa kasus bahkan diberikan secara gratis untuk melacak data pribadi sensitif.

Sementara layanan perusahaan biasanya berharga ribuan dolar, ia juga menawarkan uji coba gratis dengan "langkah-langkah minimal dan tidak ada batasan penggunaan.”

Oleh karenanya, FTC meminta kepada Kochava untuk menambahkan perlindungan di sekitar lokasi sensitif, sesuatu yang dikatakan dapat dilakukan dengan biaya yang "masuk akal".

Sontak, Kochava membantah tuduhan itu dalam sebuah pernyataannya dan mengatakan bahwa Kochava beroperasi secara konsisten dan proaktif sesuai dengan semua aturan dan undang-undang, termasuk yang khusus untuk privasi.

“Kami berharap dapat melakukan percakapan produktif yang menghasilkan solusi efektif. Sayangnya satu-satunya hasil yang diinginkan FTC adalah penyelesaian yang tidak memiliki persyaratan atau resolusi yang jelas dan mendefinisikan kembali masalah menjadi target yang bergerak.” ujar General Manager Kochava, Brian Cox dalam pernyataannya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya