Pria Ini Dapat Ganti Rugi Rp1 Milliar karena Kejantanannya Hilang

Ilustrasi penis.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA Digital – Penis adalah lambang kejantanan seorang pria. Namun, bayangkan jika penis tidak sengaja "terpotong" karena prosedur medis, seperti yang terjadi pada pria satu ini.

Akhir Kasus Pria Kribo yang Makan dengan Bayar Semaunya di Warteg Jakpus

Sebuah rumah sakit di Prancis harus membayar seorang pria hampir US$65 ribu atau sekitar Rp1 miliar setelah serangkaian kesalahan yang diduga mengakibatkan "pemotongan total penisnya" yang tidak perlu, yang mana membuatnya tidak dapat merasakan area penisnya lagi.

Reparasi penisnya diputuskan harus dilakukan baru-baru ini oleh Pengadilan Administratif Nantes. "Saya membenci dokter ini, yang tidak mendengarkan saya,” kata korban yang tidak mau disebutkan namanya itu kepada media Frenchblue, melansir New York Post, tentang prosedur penis yang diklaim yang terjadi pada 2014 di Rumah Sakit Universitas Nantes. "Dia bermain Russian Roulette denganku!" ujarnya marah.

2 Tahun Tak Terlihat, Pria di Tangerang Ditemukan Sudah Jadi Tulang Belulang

Ilustrasi penis

Photo :
  • Pixabay
Kasus Pemuda di Cianjur Nikahi Wanita yang Ternyata Pria, Endingnya Begini

Ayah tiga anak, yang saat itu berusia 30 tahun, telah didiagnosis menderita karsinoma, yaitu kanker yang terbentuk di jaringan epitel yang melapisi sebagian besar organ seseorang.

Dalam upaya untuk memperbaiki kondisinya, ahli urologi di rumah sakit berusaha untuk mengeluarkan tumor sebanyak mungkin sambil meminimalkan kerusakan pada kejantanannya.

Sayangnya, melalui serangkaian "pelanggaran yang salah", kanker tersebut menyebar ke seluruh anggota tubuhnya, menurut Pengadilan Administratif Nantes.

Hal ini menyebabkan rasa sakit yang "sangat gila" pada pasien sehingga dia mengatakan pada satu titik dia bahkan berpikir untuk mengamputasi anggota tubuhnya sendiri.

“Istri saya yang menghentikan saya (melakukan itu),” kata warga Prancis Barat tersebut. "Aku punya pemotongnya, Betadine, dan aku sedang menyiapkan barangku di garasi!" ujarnya, mengingat rasa sakit akibat salah prosedur.

Selama bertahun-tahun, tumor tallywacker semakin membesar hingga seorang dokter di Lyon mengklaim bahwa dia tidak punya pilihan selain mengangkat penis pria itu.

Entah kanker atau dia yang kemungkinan besar akan mati karena kanker, kata pria itu meniru ucapan dokter. Maka, mereka memutuskan untuk akhirnya benar-benar memotong penis pria itu.

"Memang, dia telah memotong semuanya," keluh pria yang diamputasi, "jijik" tentang prosedur yang diduga sebenarnya dapat dicegah itu dan banyak prosedur lain yang dapat dilakukan.

Ilustrasi pria memeriksakan diri ke dokter.

Photo :
  • U-Report

"Dia baru saja (hanya) meninggalkan buah zakarnya dan memotong di seluruh pangkalnya." jelasnya. "Saya benar-benar hancur dan itu sangat memalukan.” ujar pria tersebut menambahkan.

Sementara pasien diduga belajar untuk menyesuaikan diri, dia mengklaim "Anda tidak dapat mengganti rasa penis dengan beberapa sensor."

Pria itu telah menerima 61 ribu Euro (US$65 ribu) atau Rp1 miliar rupiah untuk "pelanggaran yang salah" yang menyebabkan pemotongan penis secara total, lapor Frenchblue.

Pengacaranya, Me Georges Parastatis, awalnya menuntut 1 juta Euro, yang ditolak oleh pengadilan Prancis. Namun, dia dilaporkan berencana untuk mengajukan banding dengan alasan bahwa "kerusakan psikologis yang tidak diperhitungkan".

Sisi baiknya, kanker pria itu akhirnya sembuh setelah bertahun-tahun menjalani perawatan berat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya