Natal dan Idul Fitri Barengan pada Tahun Segini

Pemantauan Hilal untuk Menentukan Awal Puasa Ramadan.
Pemantauan Hilal untuk Menentukan Awal Puasa Ramadan.
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA Tekno – Beredar narasi di media sosial dalam beberapa waktu belakangan yang menyebut Hari Raya Natal dan Idul Fitri bersamaan pada 25 Desember 2031. Tapi, benarkah demikian?

Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN melaporkan bahwa penanggalan Hijriah menggunakan sistem kamariah atau lunar, yang berarti berdasarkan peredaran Bulan mengelilingi Bumi.

Hari Raya Idul Fitri merupakan salah satu hari besar umat Islam yang menggunakan penanggalan Hijriah. Jatuh pada awal bulan Syawal, bulan kesepuluh dalam penanggalan Hijriah.

Setiap tahunnya, tanggal jatuhnya Idul Fitri yang menggunakan kalender Masehi dapat berbeda-beda, bahkan lebih cepat.

"Hal ini dikarenakan panjang tahun Hijriah sebesar 12 kali periode Bulan mengorbit Bumi yakni 354,367 hari. Sementara panjang tahun Masehi didasarkan pada periode Bumi mengorbit Matahari yakni 365,242 hari," demikian penjelasan BRIN, seperti dikutip VIVA Tekno, Rabu, 4 Januari 2023.

Jadi, ada selisih sekitar 11 hari setiap tahunnya. Bahkan, ketika hari raya tersebut jatuh di awal tahun Masehi, Idul Fitri dapat dilaksanakan dua kali dalam satu tahun Masehi, di mana Idul Fitri kedua jatuh di akhir tahun Masehi.

Fenomena ini juga terulang setiap 32 sampai 33 tahun sekali. Awal Syawal 2031 jatuh pada 23 Januari pukul 11:30 WIB/12:30 WITA/13:30 WIT.

Halaman Selanjutnya
img_title