Mata Uang Kripto Hilang gara-gara Pesan Spam Twitter

Ilustrasi kripto.
Sumber :
  • The Verge

VIVA Tekno – Kampanye spam terbaru melalui pesan langsung di Twitter ditemukan dapat mencuri mata uang kripto dari pengguna yang terpengaruh. Kronologi dari kejahatan tersebut dimulai saat pengguna dimintai bantuan untuk menarik ratusan ribu dolar dari akun kripto orang asing di Twitter. 

Pemerintah Sudah Kantongi Rp 112 Miliar Pajak Transaksi Kripto pada 2024

Namun untuk membantu orang asing tersebut, korban didorong untuk membuat dan membayar akun VIP di domain scam yang menyebabkan mereka kehilangan koin.
 
Twitter adalah salah satu jejaring sosial paling populer di dunia, dengan hampir 400 juta pengguna aktif bulanan. Banyak pengguna yang belum pernah bertemu dalam hidup mereka, berinteraksi dan bertukar pikiran, sehingga pesan langsung yang diterima dari orang asing mungkin awalnya tidak terlalu mengejutkan bagi pengguna yang aktif.
 
Dalam pesan ini, orang asing meminta bantuan mendesak di mana dia kesulitan mengakses akunnya di bursa mata uang kripto, sehingga penjahat itu meminta user Twitter untuk membantu menarik sejumlah mata uang kripto dari dompetnya. 

Dalam pesan tersebut, dia menentukan domain yang akan dimasuki, nama pengguna, kata sandi, dan jumlah mata uang kripto di dompetnya yang seringkali mencapai ratusan ribu dolar.

Viral Wanita Ini Ngaku Ditipu Elon Musk, Uang Rp800 Miliar Melayang

Aset kripto.

Photo :
  • CFO.com

Pakar Kaspersky berpendapat, kemungkinan orang asing tersebut menjanjikan sejumlah kecil uang kepada korban sebagai imbalan atas bantuan penarikan. Namun, ini hanyalah jebakan untuk menargetkan pengguna sebanyak mungkin.

27 Korban Penipuan Investasi Rp52 Miliar Geruduk Rumah Orang Tua Pelaku di Tasikmalaya

Dengan mengikuti domain yang dibagikan oleh orang asing tersebut, korban berakhir di situs yang mengaku sebagai platform investasi. Setelah memasukkan nama pengguna dan kata sandi yang diberikan, pengguna masuk ke akun orang asing itu di mana jumlah yang ditentukan memang tersedia. 

"Patut dicatat bahwa tampilan situs sudah terlihat mencurigakan karena halaman ditata dengan buruk serta desain yang tidak menarik dan daftar kontak hanya terdiri dari email, bukanlah nama dan foto pembuat situs platform," tulis Kaspersky dalam keterangan resminya, Kamis, 5 Januari 2023.

Untuk menarik mata uang, korban diminta memberikan alamat dompet mereka sendiri, blockchain dan kata sandi tambahan. Padahal korban tidak memiliki kata sandi tambahan ini. 

Dengan demikian, platform menawarkan kepada korban cara untuk mentransfer dana secara langsung di dalam sistem, di mana kata sandi tambahan tidak diperlukan, cukup membuat akun dengan status VIP.

Bitcoin dan aset kripto.

Photo :
  • Pioneering Minds

 

Setelah korban mendaftar di sistem dan memasukkan data dompet kripto miliknya untuk membayar status VIP, dana tersebut dicuri dari akunnya. Singkatnya pengguna dibujuk dengan satu atau lain cara untuk membuat akun VIP dan membayarnya, tetapi korban tidak mendapatkan imbalan apa pun dan hanya kehilangan koin mereka.

“Skema di atas baru pertama kali kami temukan, di mana penyerang berpura-pura menjadi orang bodoh di Twitter dan meminta bantuan pengguna acak/korban untuk membantu mereka menarik uang dari dompet mata uang kripto untuk benar-benar mencuri koin dari akun korban," imbuh perusahaan.

Mata uang kripto atau cryptocurrency masih menjadi topik yang sangat menarik bagi penyerang karena semakin banyak pengguna membuka dompet kripto dan mengubah mata uang mereka menjadi koin. 

Platform blockchain juga memungkinkan penyerang mencuri dana dari korban tanpa meninggalkan jejak. Kaspersky melihat akan semakin banyak penipuan kripto canggih lainnya muncul.

"Oleh karena itu semua pengguna yang menggunakan kripto harus mengetahui cara menjaga keamanan akun, dompet, dan koin mereka,” kata Andrey Kovtun, pakar keamanan di Kaspersky.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya