Otak Remaja Terlihat Lebih Tua akibat Pandemi

Ilustrasi berpikir.
Sumber :
  • U-Report

VIVA Tekno – Pengalaman tidak biasa seperti sekolah online dan isolasi sosial hingga kesulitan ekonomi dan jumlah kematian yang meningkat, menjadikan beberapa tahun terakhir ini sangat berat bagi kaum muda atau remaja di era pandemi Covid-19.

Berapa Usia Seseorang Dianggap Tua?

Sebuah penelitian kecil yang membandingkan pemindaian otak remaja dari sebelum dan sesudah tahun 2020, mengungkapkan bahwa otak remaja yang hidup selama pandemi terlihat sekitar tiga tahun lebih tua dari yang diharapkan para ilmuwan.

Ilustrasi berpikir.

Photo :
  • U-Report
Mengenal Dickmorphia, Istilah Bagi Kaum Pria yang Khawatir dengan Ukuran Penis Kecil

Dilansir dari Science News, Senin, 6 Februari 2023 penelitian yang diterbitkan di Biological Psychiatry: Global Open Science mengungkapkan perubahan otak para remaja yang telah melewati pandemi tak hanya terimbas pada persoalan mental.

“Pandemi tidak buruk hanya dalam hal kesehatan mental remaja, tetapi orak mereka juga ikut berubah” kata Ian Gotlib, ahli saraf klinis di Stanford University.

Verrell Bramasta Berharap Prabowo-Gibran Lebih Fokus Pada Kemajuan Anak Muda

Akar Penelitian Otak Remaja

Akar dari penelitian ini dimulai hampir satu dekade yang lalu, ketika Gotlib dan rekan-rekannya meluncurkan sebuah proyek di Bay Area California untuk mempelajari depresi pada remaja.

Para peneliti mengumpulkan informasi tentang kesehatan mental anak-anak dalam penelitian ini, dan melakukan pemindaian MRI pada otak mereka.

Situasi kesulitan global pada tahun 2020 memaksa para peneliti untuk menghentikan proyek tersebut. Ketika mereka memulai kembali setahun kemudian, Gotlib khawatir stres akibat pandemi mengancam akan merusak hasil mereka.

Ilustrasi berpikir positif.

Photo :
  • U-Report

Ternyata anak-anak yang kembali belajar setelah satu tahun menjalani kehidupan pandemi melaporkan tingkat kecemasan dan depresi yang lebih tinggi daripada rekan-rekan mereka sebelum tahun 2020. Jadi, tim memutuskan untuk membandingkan pindaian otak yang diambil sebelum dimulainya pandemi.

Hasil Penelitian Otak Remaja

Para peneliti melihat perbedaan dalam 64 pemindaian dari masing-masing kelompok, dicocokkan dengan jenis kelamin dan usia anak-anak, dengan rata-rata usia sekitar 16 tahun untuk setiap kelompok.

Hasilnya, otak remaja secara alami mengalami proses pematangan yang menghasilkan penebalan hippocampus, area yang terlibat dengan ingatan dan konsentrasi, dan amigdala, yang mengatur pemrosesan emosi. Pada saat yang sama, korteks atau area yang mengatur fungsi emosional mulai menipis.

Ilustrasi berpikir kreatif.

Photo :
  • Unsplash

Pemindaian otak mengungkapkan bahwa proses pematangan ini bergerak lebih cepat pada remaja yang pernah mengalami pandemi. Gotlib mengatakan bahwa otak mereka tampak tiga hingga empat tahun lebih tua daripada otak para remaja yang dipindai sebelum dimulainya pandemi.

Bagian mana dari pandemi yang membentuk otak remaja masih belum jelas. Tetapi “penelitian ini menunjukkan bahwa pandemi berdampak material pada pematangan otak,” kata Joan Luby, seorang psikiater anak di Fakultas Kedokteran Universitas Washington.

Gotlib curiga bahwa stres adalah penyebabnya. Studi sebelumnya telah menunjukkan bahwa paparan kekerasan atau kesalahan dapat menyebabkan percepatan pematangan otak pada anak-anak. Tapi apa yang menyebabkan perubahan dan apa yang diungkapkannya masih menjadi pertanyaan terbuka.

Masih belum jelas apakah percepatan penuaan otak berdampak pada kesehatan remaja, atau apakah masalah akan muncul di kemudian hari. Meskipun para peneliti tidak dapat mengatakan dengan pasti, namun jika otak Anda menua sebelum waktunya, itu biasanya bukan hal yang baik.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya