PBB: Kecerdasan Buatan Tak Akan Bisa Ambil Alih Pekerjaan Manusia

Ilustrasi robot humanoid.
Sumber :
  • Shutterstock

VIVA Tekno – Artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan mungkin tidak akan mengambilalih pekerjaan kebanyakan orang, tetapi itu akan membantu mengotomatiskan tugas-tugas tertentu, menurut sebuah studi yang diris oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada hari Senin waktu setempat.

9 Negara Ini Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Salah Satunya Tetangga RI

Maraknya isu penggunaan kecerdasan buatan di berbagai sektor, membuat PBB akhirnya buka suara. AI generatif mampu menghasilkan teks, gambar, suara, animasi, model 3D, dan data lainnya, yang berpotensi digunakan untuk menyelesaikan atau menambah tugas tertentu.

RI Gagas Pemberian Hak Istimewa Palestina di Sidang PBB, Selangkah Lagi Anggota Penuh

Ilustrasi kecerdasan.

Photo :
  • Edgy Labs

"Sebagian besar pekerjaan dan industri hanya sebagian terpapar otomatisasi dan karenanya lebih mungkin untuk dilengkapi daripada digantikan oleh AI," kata laporan Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) PBB, melansir DW, Selasa, 22 Agustus 2023.

Majelis Umum PBB Dukung Palestina Jadi Anggota Penuh, 9 Negara Menolak Termasuk AS

Artinya, “dampak paling penting dari teknologi ini kemungkinan besar adalah peningkatan pekerjaan,” lanjutnya. ILO menghitung bahwa 5,5% pekerjaan di negara berpenghasilan tinggi berpotensi terpapar otomatisasi oleh AI generatif, dibandingkan dengan 0,4% pekerjaan di negara berpenghasilan rendah.

Namun demikian, laporan tersebut menemukan bahwa pekerjaan di bidang administrasi adalah yang paling berisiko terkena dampak AI generatif.

Menurut ILO, seperempat dari tugas-tugas yang berhubungan dengan administrasi sangat rentan terhadap potensi otomatisasi. Hal ini khususnya akan berdampak pada perempuan, terutama di negara-negara kaya.

“Oleh karena itu, bagi para pembuat kebijakan, penelitian kami tidak boleh dianggap sebagai suara yang menenangkan, melainkan sebagai seruan untuk memanfaatkan kebijakan guna mengatasi perubahan teknologi yang sedang terjadi,” kata ILO.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya