Gawat! Mikroplastik Ditemukan di Awan

Ilustrasi awan yang mengandung mikroplastik
Sumber :
  • University of Waterloo

VIVA Digital – Para peneliti di Jepang telah mengonfirmasi bahwa mikroplastik telah ditemukan di awan, yang kemungkinan besar berdampak terhadap iklim dengan cara yang belum sepenuhnya dipahami.

Bandara Kansai Berhasil Cetak Rekor 30 Tahun Tanpa Kasus Kehilangan Bagasi

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Environmental Chemistry Letters, ilmuwan Jepang mendaki Gunung Fuji dan Gunung Oyama untuk mengumpulkan air dari kabut yang menyelimuti puncak, kemudian menerapkan teknik pencitraan canggih pada sampel untuk menentukan sifat fisik dan kimianya. 

Tim tersebut mengidentifikasi sembilan jenis polimer berbeda dan satu jenis karet dalam mikroplastik di udara, yang ukurannya berkisar antara 7,1 hingga 94,6 mikrometer.

Krisis Populasi Jepang: Setengah Perempuan Muda Hilang di 40 persen Wilayah pada 2050

ilustrasi langit cerah

Photo :
  • freepik by jannoon028

Setiap liter (0,26 galon) air awan yang diuji mengandung antara 6,7 ​​hingga 13,9 lembar plastik.

Heru Budi Apresiasi Kerja Sama Proyek MRT dengan Jepang, Nilainya Rp11 Triliun

“Jika isu 'polusi udara plastik' tidak ditangani secara proaktif, perubahan iklim dan risiko ekologi dapat menjadi kenyataan, sehingga menyebabkan kerusakan lingkungan yang serius dan tidak dapat diubah di masa depan,” penulis utama penelitian tersebut, Hiroshi Okochi dari Universitas Waseda, memperingatkan dalam sebuah pernyataan, melansir Al Jazeera, Jumat, 19 September 2023. 

Ketika mikroplastik mencapai lapisan atas atmosfer dan terkena radiasi ultraviolet dari sinar matahari, mikroplastik tersebut akan terurai dan berkontribusi terhadap gas rumah kaca, kata Okochi.

Mikroplastik, yang didefinisikan sebagai partikel plastik berukuran kurang dari 5 milimeter yang berasal dari limbah industri, tekstil, ban mobil sintetis, produk perawatan pribadi, dan sumber lainnya, juga telah ditemukan di dalam ikan, tersebar di es laut Arktik, dan di salju di pegunungan Pyrenees antara Perancis dan Spanyol.

Namun, mekanisme pengangkutan mikroplastik ke berbagai lokasi tersebut masih belum jelas, dan penelitian mengenai pengangkutan mikroplastik melalui udara masih terbatas. "Sepengetahuan kami, ini adalah laporan pertama tentang mikroplastik di udara dalam air awan,” tulis para penulis dalam makalah mereka.

Universitas Waseda mengatakan dalam sebuah pernyataan, penelitian menunjukkan bahwa “mikroplastik tertelan atau terhirup oleh manusia dan hewan dan telah terdeteksi di berbagai organ seperti paru-paru, jantung, darah, plasenta, dan kotoran”.

“Sepuluh juta ton sampah plastik ini berakhir di lautan, dilepaskan bersama cipratan air laut, dan terbawa ke atmosfer. Hal ini menyiratkan bahwa mikroplastik mungkin telah menjadi komponen penting dari awan, mencemari hampir semua yang kita makan dan minum melalui ‘curah hujan plastik’”, kata universitas tersebut saat mengumumkan temuan penelitian barunya.

Bukti yang muncul telah mengaitkan mikroplastik dengan berbagai dampak terhadap kesehatan jantung dan paru-paru, serta kanker, selain kerusakan lingkungan yang meluas.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya