- Dok. Istimewa
Jakarta – Perencanaan keuangan adalah hal yang penting untuk dilakukan oleh setiap orang, baik individu maupun keluarga. Perencanaan keuangan yang baik akan membantu mencapai tujuan hidup dan meningkatkan kesejahteraan.
Salah satu instrumen penting dalam perencanaan keuangan yaitu dengan berasuransi. Asuransi dapat membantu mengatasi kebutuhan dana darurat yang dibutuhkan, misalnya karena kecelakaan, sakit, atau meninggal dunia.
Penetrasi produk Asuransi Mikro Kecelakaan, Kesehatan dan Meninggal Dunia atau AMKKM saat ini gencar dilakukan BRI Life, melalui jalur agen BRILink BRI yang berjumlah kurang lebih 600 ribu agen yang tersebar di Indonesia.
Orang yang tidak bersosialisasi berisiko tinggi terkena diabetes
- Pixabay
Dari jumlah tersebut, sebanyak 55.069 (data per September 2023) terdaftar menjadi agen asuransi BRI Life yang dapat menjual AMKKM, yakni asuransi mikro yang memberikan proteksi maksimal terhadap nasabah dari risiko kecelakaan dan meninggal dunia, dengan harga premi yang sangat terjangkau mulai dari Rp50 ribu dan berlaku satu tahun.
"Kami terus memberikan edukasi kepada Agen BRILink untuk dapat melayani transaksi keuangan bagi masyarakat dengan aman dan nyaman. Standarisasi bidang pemasaran, tenaga pemasar, dan tools yang digunakan untuk mendorong inklusi keuangan semakin ditingkatkan," kata Direktur Pemasaran BRI Life Sutadi.
Seorang agen BRILink bernama Narti dari kelolaan Kantor Cabang Cepu Unit Karang Boyo, Jawa Tengah, menceritakan pengalamannya menjual produk AMKKM BRI Life. Diawal usahanya menjalankan BRILink, Narti melakukan penjualan secara door to door.
Selanjutnya strategi penjualannya berubah yakni melalui kumpulan majelis taklim, PKK, arisan dan perkumpulan lainnya sambil menawarkan promosi.
"Jadi, setiap transaksi tarik tunai atau setor tunai melalui ATM, nasabah akan mendapat 1 struk point senilai Rp1.500 yang dapat diakumulasikan dan ditukar dengan asuransi AMKKM," tuturnya.
Keuangan KB Bank Tumbuh 1T Sepanjang 2024
KB Bank berhasil perbaiki rasio kredit kualitas rendah atau loan at risk (LAR) menjadi 34,3% pada kuartal I 2024, dari yang 50,3% pada periode yang sama tahun sebelumnya.
