Viral Jadi Sorotan, Kenapa di Google Maps Tidak Ada Palestina?

Google Maps.
Sumber :
  • laSexta

Jakarta – Siapapun pengguna yang mencari Palestina di Google Maps akan dibawa ke batas geografis berlabel Israel. Negara itu ada di peta, terlihat dari potongan-potongan wilayahnya. Namun, tidak adanya label Palestina telah memicu protes netizen.

Pengguna internet menuduh dua raksasa teknologi menghapus Palestina, negara tetangga Israel. Lalu alasan apa sebenarnya yang terjadi? Simak informasinya sebagai berikut:

Google Maps.

Photo :
  • Skift

Dilansir dari Express, Selasa, 31 Oktober 2023, Juru bicara Google juga telah buka suara soal tudingan tersebut. Raksasa teknologi itu mengatakan tidak pernah melakukan perubahan pada perbatasan atau wilayah tersebut.

Menurutnya, Google tak pernah menggunakan label Palestina pada layanan Google Maps. Selain itu juga memberikan rujukan pada pemberitaan Engadget tahun 2016 dan laporan surat kabar Paris Le Monde.

Kedua artikel itu mengutip pernyataan Google yang mengatakan tidak pernah ada label Palestina dalam layanan perusahaan.

Dosen senior Cornell University, Christine Leuenberger menjelaskan Palestina tidak akan pernah ada dalam layanan peta digital tersebut. Pada sebagian layanan terdapat istilah Tepi Barat dan Gaza.

Google Cloud Gelar Pelatihan Online

"Di peta, nama 'Palestina' biasanya dikaitkan dengan sejarah Palestina sebelum pembentukan negara Israel dan tidak digunakan di media mainstream Barat," kata Christine Leuenberger.

Google Maps.

Photo :
  • laSexta
Pengemudi Truk Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza Kesal karena Israel Tutup Perbatasan

"Biasanya wilayah Palestina ditunjukkan melalui penggambaran garis demarkasi putus-putus yang berkonotasi dengan wilayah yang disengketakan dan wilayah (Gaza dan Tepi Barat) tetap tanpa nama. Atau, wilayah tersebut diwakili dengan garis putus-putus dan juga diberi label 'Tepi Barat' dan 'Gaza'."

VIVA Militer: Tank Israel di Koridor perbatasan Gaza-Mesir

UEA Tidak Akan Berikan Perlindungan Bagi Israel Usai Perang di Gaza Berakhir

Uni Emirat Arab (UEA), menolak ajakan PM Israel, Benjamin Netanyahu untuk mengambil bagian dalam pemerintahan di Jalur Gaza jika Hamas dikalahkan.

img_title
VIVA.co.id
13 Mei 2024