- Istimewa
Yerusalem – Para arkeolog di Yerusalem, Israel telah menemukan sebuah situs kuno di mana catatan Alkitab menunjukkan bahwa Yesus Kristus menyembuhkan seorang pria buta (tunanetra).
Dilansir VIVA Tekno dari WION, Rabu, 20 Desember 2023, penemuan ini sangat penting karena Kolam Siloam tidak pernah terlihat di depan umum selama hampir 2.000 tahun, sekitar waktu ketika Yesus Kristus hadir.
Sketsa Wajah Yesus Kristus di Kain Kafam
- Daily Star
Penemuan ini terungkap selama penggalian yang dilakukan di kota kuno tersebut oleh Otoritas Purbakala Israel, Otoritas Taman Nasional Israel, dan Yayasan Kota Daud.
Pihak berwenang telah mengumumkan bahwa Kolam Siloam, sebuah situs suci yang dihormati oleh umat Kristen dan Yahudi, akan dibuka untuk umum untuk pertama kalinya dalam waktu dekat.
"Penggalian yang sedang berlangsung di Kota Daud - situs bersejarah Yerusalem dalam Alkitab - khususnya Kolam Siloam dan Jalan Ziarah, menjadi salah satu penegasan terbesar atas warisan tersebut dan ikatan ribuan tahun antara umat Yahudi dan Kristen dengan Yerusalem," ujar Ze'ev Orenstein, direktur Urusan Internasional - Yayasan Kota Daud, kepada Fox News Digital.
"Tidak hanya sebagai masalah keyakinan, tetapi sebagai masalah fakta," tambahnya.
Dibangun sekitar 2.700 Tahun yang Lalu
Kolam Siloam dilaporkan dibangun sekitar 2.700 tahun yang lalu pada abad kedelapan sebelum Masehi di bawah pemerintahan Raja Hizkia sebagai bagian dari sistem perairan Yerusalem, menurut Biblical Archaeology Society.
Para pekerja membangun terowongan sepanjang 1.750 kaki di bawah Kota Daud untuk membawa air dari Mata Air Gihon. Menurut perkiraan, Kolam Siloam melewati banyak tahap pembangunan dan mencapai ukuran 1,25 hektare.
Menurut sebuah ayat dalam Injil Yohanes, Yesus memulihkan penglihatan seorang pria yang buta sejak lahir di Kolam Siloam.
Situs Penting
Lokasi Yesus Kristus Menyembuhkan Tunanetra
- Istimewa
Orenstein mengatakan bahwa situs tersebut, yang membentang dari Kolam Siloam di selatan di sepanjang Jalan Ziarah dan sampai ke jejak Tembok Barat, Tangga Selatan, dan Temple Mount, mewakili setengah mil paling signifikan di Bumi.
"Tidak ada setengah mil yang lebih berarti bagi lebih banyak orang yang menegaskan warisan alkitabiah Yerusalem tidak hanya sebagai masalah iman, tetapi sebagai masalah fakta," katanya.
"Dan tentu saja hidup di masa di mana begitu banyak warisan alkitabiah dipertanyakan - untuk dapat menggali semua warisan sejarah dan peninggalan kuno yang menunjukkan bahwa baik bagi orang Yahudi maupun Kristen, Anda dapat melihatnya, Anda dapat menyentuhnya, Anda dapat berjalan di atasnya, bahwa sesungguhnya warisan kita di Yerusalem yang sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu, tidak hanya masalah iman, tetapi masalah fakta, digali di sini di kota Daud," tambahnya.
