- commpartnersconnect.com
VIVAnews - Menurut penelitian lembaga riset comScore, 67 persen pengguna Internet berusia 18 sampai 33 tahun memanfaatkan jejaring sosial (socmed) di tahun 2008. Pada 2010, angkanya naik menjadi 83 persen. Di kisaran waktu yang sama, pengguna surel (email) justru menurun.
Penggunaan email di kalangan usia 12 sampai 17 tahun turun hingga 59 persen pada Desember 2010 dibandingkan dengan kurun waktu yang sama setahun sebelumnya. Di kalangan pengguna berusia 18-24 dan 25-34, penurunan juga terjadi, masing-masing 1 dan 18 persen.
“Angka-angka ini menandakan telah terjadi perubahan kebiasaan generasi muda dalam menggunakan teknologi dan kebiasaan ini akan mereka bawa saat mereka masuk ke dunia kerja,” kata Karie Willyerd, VP Chief Learning Officer SuccesFactors di Jakarta, 9 November 2010.
Willyerd menyebutkan, tenaga kerja masa depan, yang berasal dari generasi ini – disebut juga generasi millenia, lahir di atas tahun 1997 – membutuhkan pendekatan yang berbeda dari perusahaan. “Mereka sangat dekat dengan penggunaan sosial media seperti Twitter dan Facebook, termasuk untuk mendapatkan informasi terkait pekerjaan mereka,” ucapnya.
Fasilitas email, bagi karyawan dari generasi ini, sudah seperti aplikasi masa lalu.
Melihat fakta tersebut, SuccessFactors memperkenalkan perangkat lunak SuccessFactors Learning, salah satu bagian dari Business Execution Suite (BizX) mereka. Aplikasi tersebut memiliki 10 tools, mulai dari rekrutmen, database, sampai suksesi kepemimpinan, yang berguna bagi perusahaan, khususnya yang mempekerjakan karyawan dari generasi millenia.
“Aplikasi ini memudahkan perusahaan untuk mengenal karyawan mereka dengan lebih baik,” kata Andi Wibisono, Presiden Direktur Daya Dimensi Indonesia, mitra SuccessFactors di Indonesia. “Perangkat ini juga semakin mempermudah komunikasi dan kolaborasi karyawan di dalam perusahaan sama caranya dengan mereka terhubung dengan keluarga mereka,” ucapnya.
Berbasis Cloud
Dengan menyediakan aplikasi operasional bisnis yang sesuai dengan apa yang biasa digunakan oleh karyawan generasi millenia sebagai fasilitas kerja, Andi menyebutkan, perusahaan bisa menarik calon-calon tenaga kerja yang bagus. “Di saat yang sama membuat karyawan menjadi sangat nyaman bekerja dalam lingkungan yang serupa dengan bagaimana mereka biasa berinteraksi,” ucapnya.
Yang menarik, Andi mengklaim, perusahaan yang ingin memanfaatkan aplikasi berbasis cloud ini tidak perlu berinvestasi besar untuk perangkat keras dan perangkat lunak. “Teknologi cloud memungkinkan semua menjadi tersentralisasi dan lebih efisien,” ucapnya.
“Asalkan pengguna dari perusahaan itu dapat mengakses Google atau Facebook, dipastikan ia sudah memiliki infrastruktur yang cukup untuk mengakses aplikasi SuccessFactors tersebut,” klaim Andi. “Tidak perlu banyak bandwidth yang dibutuhkan,” ucapnya.