VIVAnews -- Pemerintah boleh saja melakukan kampanye software legal kepada perusahaan-perusahaan. Tapi di lain sisi, perusahaan juga mengharapkan adanya software proprietari berharga murah.
Dalam acara kunjungan Tim Nasional Penanggulangan Pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual (Timnas PPHKI) ke perusahaan asuransi PT Asuransi Jaya Proteksi, Direktur perusahaan itu, Andy Wijaya mengeluhkan mahalnya software asli yang beredar di pasaran.
"Seharusnya ada perspektif bisnis di sini, Kalau harga software murah, pasti banyak yang akan membeli," ujar Wijaya, saat berdialog dengan Timnas PPHKI dan Business Software Alliance, Selasa 24 Maret 2009.
Dari sisi kualitas dan fungsionalitas, kata Wijaya, tak ada bedanya antara software asli dan software bajakan. Oleh karenanya, kendala yang dirasakan oleh perusahaan kecil dan menengah, menurut Wijaya adalah harga yang terlalu mahal.
Bila harga-harga software proprietari tetap mahal, Wijaya yakin perusahaan-perusahaan tak akan berpikir untuk membeli software legal. Untuk apa membeli software legal karena terpaksa? Bila dipaksakan justru bisa mengganggu cashflow perusahaan," kata Wijaya, di kantornya, di Jl Mangga Besar, Jakarta Pusat.
Menanggapi hal itu, Koordinator Administrasi Timnas PPHKI Anshori Sinungan mengatakan, bahwa pemerintah juga menginginkan harga yang wajar. Namun, ia juga meminta pengusaha juga mau berkorban untuk membeli software asli untuk menjalankan perusahaan mereka.
"Jangan hanya mengharapkan profit 100 persen, sedangkan pengeluaran software 0 persen. Itu kan tidak fair." kata Anshori. Penggunaan software bajakan, bisa menghambat laju industri software lokal maupun asing, kata Anshori.
PT Asuransi Jaya Proteksi sendiri mengaku, sepenuhnya menggunakan software asli. Perusahaan yang berdiri sejak 1963 itu setiap tahunnya menganggarkan biaya belanja di bidang teknologi informasi (TI) sebesar Belanja TI kurang lebih US$ 300 ribu atau sekitar 3,4 miliar, setiap tahun.
Biaya sebesar itu terdiri dari belanja hardware sebanyak US$ 270 ribu, belanja software sebesar US$ 30-50 ribu setahun. Tiap tahun, Wijaya menjelaskan, perusahaannya menambah menambah antara 40-50 karyawan dan sekitar 40-50 unit komputer PC.
Total, ada sekitar 170 unit komputer PC yang dimiliki PT Asuransi Jaya Proteksi, 120 di antaranya berada di Jakarta. Sementara software berlisensi yg digunakan oleh perusahaan asuransi umum itu adalah Microsoft Windows, Microsoft Windows Server, dan Microsoft SQL Server.
Selebihnya, perusahaan itu mengembangkan aplikasi Business Intelligent sendiri dan menggunakan software antivirus tak berbayar, AVG dan Avira. "Pemrosesan data di perusahaan ini, kami prioritaskan. Kalau infrastruktur kami tak berlisensi, tentu kami tidak akan tenang," kata Wijaya.
VIVA.co.id
27 April 2024
Baca Juga :
Barang Paling Laris
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Empat dari sepuluh bank terbesar di Indonesia menaruh kepercayaan kepada Spentera perihal keamanan siber.
Ketiga faktor ini harus dipikirkan berurutan dalam menangkal operasi intelijen siber. Jangan terbalik. Kalau tidak dilakukan berurutan, maka akan jadi masalah.
Mengenal Dickmorphia, Istilah Bagi Kaum Pria yang Khawatir dengan Ukuran Penis Kecil
Digilife
26 Apr 2024
Berbicara ukuran penis mungkin akan dipandang sebagai sesuatu yang tabu, tapi sebagian dari pria di dunia kerap membicarakan hal ini entah itu lebih besar atau lebih baik
Pimpinan Huawei, mengumumkan rencana perluasan global untuk perusahaan teknologi raksasa China tersebut. Xu menyatakan keyakinan bahwa HarmonyOS, sistem operasi Huawei.
Studi mengungkapkan adanya bakteri yang telah mengalami mutasi di International Space Station (ISS). Bakteri yang telah bermutasi ini menghadirkan ancaman potensial.
Selengkapnya
Partner
Gus Fawait pun diminta agar bergerak melakukan komunikasi dan konsolidasi dengan partai lain khususnya dalam menentukan siapa sosok yang akan mendampinginya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis peringatan dini prakiraan cuaca hari ini Sabtu 27/04/2024 untuk sebagian besar wilayah DKI Jakarta. Seperti
Idam Holid Harahap Penasehat hukum AY eks mantri Bank BUMN di Bandar Lampung menyampaikan, bahwa pengganti kerugian negara atas kasus yang menyeret kliennya.
Kasus DBD di Lampung Meningkat, Tercatat 1.779 Kasus Ditemukan dengan 10 Orang Meninggal Dunia
Lampung
40 menit lalu
Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Provinsi Lampung mengalami peningkatan. Dalam kurun Bulan Januari hingga Februari 2024 ditemukan 1.779 kasus DBD dengan 10 orang.
Selengkapnya
Isu Terkini