Facebook Kini Bersihkan Tautan Sampah

Ilustrasi pengguna Facebook.
Sumber :
  • REUTERS/Dado Ruvic/Files
VIVAnews - Facebook mengumumkan pembersihan News Feed dari tautan link yang cukup mengganggu, 'click-bait'. 

Click-bait merupakan dilakukan oleh pengguna yang memposting tautan dengan headline yang menarik pengguna lain tapi tanpa memberikan informasi lanjut pada konten yang akan dilihat.

Mengutip Forbes, Selasa 26 Agustus 2014, keberadaan postingan click-bait membuat pengguna tidak nyaman. Hal itu telah dibuktikan Facebook dalam sebuah survei awal. 

Facebook menanyakan kepada pengguna, jenis konten apa yang lebih disukai pengguna saat mereka melihat News Feed. 

"Hasilnya, 80 persen dari waktu pengguna lebih menyukai melihat headline yang membantu mereka pada artikel penuh yang diinginkan, sebelum mereka mengklik," tulis Facebook. 

Facebook menegaskan click-bait headline justru makin membuat pengguna yang peduli dengan konten, enggan untuk mengklik konten.

Contoh tautan click-bait di Facebook

Contoh tautan click-bait di Facebook (Forbes.com)
Ali Jasim Bicara Target Main di Eropa Usai Jadi Pahlawan Kemenangan Atas Indonesia

Kini algoritma News Feed telah mempertimbangkan perilaku pengguna dalam menghabiskan waktu membaca kiriman konten serta mengklik konten dibandingkan dengan berapa lama pengguna mendiskusikan dan berbagi konten dengan teman mereka. 
Resmi Cerai dari Teuku Ryan, Kapan Ria Ricis Boleh Nikah Lagi?

"Kami menemukan orang-orang kadang lebih menyukai mengklik pada tautan yang tampil dalam format tautan (link format) dibanding tautan yang tersembunyi pada caption foto," lanjut Facebook. 
Indonesia ke Semifinal Uber Cup 2024 Usai Kalahkan Thailand

Format tautan menurut Facebook lebih bernilai karena menunjukkan beberapa informasi tambahan terkait tautan. Misalnya format tautan yang ada pada awal artikel, memudahkan seseorang untuk memutuskan jika mereka ingin mengklik konten tertentu.

Contoh format tautan (link format)

Contoh format tautan di Facebook (Forbes.com)

"Format ini juga memudahkan seseorang untuk mengklik pada perangkat mobile, yang mana memiliki layar yang lebih kecil," jelas Facebook. 

Bersih-bersih ala Facebook

Menurut The Next Web, langkah bersih-bersih itu dilakukan 4 bulan setelah Facebook membersihkan News Feed dari postingan pengundang Like maupun tautan spam. 

Untuk menilai sebuah konten apakah bermuatan click-bait, Facebook menilai pertama seberapa lama orang menghabiskan waktu pada sebuah tautan usai mengklik tautan itu. 

"Jika pengguna kembali ke Facebook segera setelah mengklik pada sebuah tautan. Dan kemudian konten atau tautan itu mungkin tak menunjukkan apa yang pengguna inginkan," jelas Facebook.

Kedua, Facebook akan melihat rasio pengguna yang mengklik konten dibandingkan dengan saat pengguna komentar atau berbagi konten. 

"Jika banyak orang mengklik tautan tanpa meng-like atau mengomentari postingan itu, itu mungkin artikel yang mengandung click-bait," tulis Facebook. 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya