- REUTERS/Eric Gaillard
VIVA.co.id - Platform video online milik Google, YouTube, memang telah tumbuh sebagai platform video raksasa. Jumlah pengunjungnya tercatat mencapai satu miliar pengguna setiap bulan. Sayangnya, hingga kini YouTube belum menjadi bisnis yang menguntungkan bagi Google.
Melansir Wall Street Journal, Kamis 26 Februari 2015, video online itu memang mengukir pendapatan sekitar US$4 miliar pada 2014, atau naik dari US$3 miliar pada awal 2014.
Namun, menurut dua sumber yang mengetahui kondisi finansial platform itu, disebutkan YouTube hanya mengukir 6 persen dari total penjualan Google. Artinya, YouTube belum menghasilkan keuntungan dan belum berkontribusi bagi laba Google.
Diduga, kinerja kurang memuaskan YouTube ini dikarenakan jumlah pengunjung langsung yang ke platform ini sangat sedikit. Mayoritas pengunjung yang melihat YouTube berasal dari tautan media sosial atau platform lainnya.
Ditambahkan juga, jangkauan situs tak begitu luas. Satu sumber video diperkirakan ditonton sembilan persen dari total 85 persen pengunjung video online secara keseluruhan.
Maka tak heran, para pengiklan belum begitu tertarik dengan platform ini. Pengiklan masih memilih saluran TV tradisional.
Sumber mengatakan, Google kini berharap pada layanan Music Key serta ide lain, untuk memompa performa YouTube. Di antaranya yaitu, YouTube menempuh iklan bertarget, untuk menarik lebih banyak pengunjung langsung ke platformnya. (art)
Baca juga:
Nasib 2 Debt Collector Ambil Paksa Mobil Polisi, Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional
Berita tentang nasib dua debt collector yang hendak mengambil paksa mobil Aiptu Fandri di parkiran salah satu pusat perbelanjaan di Kota Palembang jadi yang terpopuler.
