Sumber :
- REUTERS/Andrew Winning
VIVA.co.id
- Perusahaan penjual kopi instan, Starbucks harus merelakan keuntungannya jutaan dolar hanya karena jaringan komputer yang mati. Sekitar 8.000 toko yang berada di jaringannya berhenti operasi.
Dilansir melalui
ABC News
, Sabtu 25 April 2015, tidak diketahui apa penyebab matinya jaringan komputer di restoran penjualan kopi ternama di dunia itu. Yang jelas, 7.000 toko Starbucks di Amerika tidak bisa melayani pelanggan, sedangkan 1.000 toko lainnya berada di Kanada dan mengalami hal serupa.
Baca Juga :
Apresiasi Timnas U-23, Presiden Jokowi: Tetap Semangat, Rebut Tiket Olimpiade Paris 2024
"Kami mohon maaf kepada pelanggan karena ketidaknyamanan ini dan membuat mereka bingung," ujar keterangan resmi Starbucks, dilansir dari laman yang sama.
Dikatakan pihak Starbucks, saat ini mereka sedang mencari solusi untuk mengatasi masalah ini. Meskipun mereka belum mengetahui penyebab pasti matinya sistem komputer dan jaringannya.
Starbucks memang merupakan toko yang paling sibuk di pagi hari karena banyak warga yang membutuhkan kopi untuk membuat mereka tetap terjaga dalam bekerja seharian. Meski belum jelas berapa kerugian yang mereka alami namun dipastikan jutaan dolar telah hangus hanya karena kasus tersebut.
Halaman Selanjutnya
"Kami mohon maaf kepada pelanggan karena ketidaknyamanan ini dan membuat mereka bingung," ujar keterangan resmi Starbucks, dilansir dari laman yang sama.