Situs Sewa Pria Terpopuler Dunia Ini Diobok-obok Keamanan AS

Tampilan situs Rentboy.com
Sumber :
  • www.theverge.com

VIVA.co.id - Otoritas keamanan Amerika Serikat menggerebek tujuh dan menangkap pengelola situs penyewa pria di Negeri Paman Sam, Rentboy.com.

Tujuh orang yang ditangkap Departeman Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat terdiri dari Chief Executive Officer (CEO) Rentboy.com, Jeffrey Hurant dan enam karyawannya. Situs ini diklaim sebagai situs penyewa pria terbesar di dunia.

Dikutip dari The Verge, Rabu 26 Agustus 2015, ketujuh orang tersebut didakwa, karena mempromosikan prostitusi ilegal. Para terdakwa masing-masing terancam lima tahun bui dan denda hingga US$250 ribu (Rp3,5 miliar).

Menurut Departemen Kehakiman, penangkapan ketujuh terdakwa itu berasal dari laporan keluhan dari beberapa pengunjung situs tersebut. Departemen itu menerima keluhan bahwa pengunjung dikenai minimum US$60 untuk mengakses Rentboy.com.

Muncikari Anggita Sari Divonis 9 Bulan Penjara

Kemudian, situs itu menaikkan biaya hingga ratusan dolar AS per bulan, bagi pengunjung yang ingin memosting dan mengeksplorasi situs secara lebih luas.

Situs Rentboy.com yang didirikan sejak 1997, menawarkan jasa sewa pria sebagai pendamping. Dalam halaman utama laman, dijelaskan bahwa situs kemungkinan tidak memberikan iklan layanan seksual, atau menerima pesanan seks dan aktivitas ilegal lainnya.

Namun, dalam praktiknya, situs ini dianggap mempromosikan prostitusi ilegal. Misalnya, pengadu mengatakan situs itu memungkinkan pengguna mencari profil pengawal pria berbasis biaya sewa, sewa tiap malam, atau pilihan posisi seksual.

"Bahkan, profil kadang bersisi gambar telanjang dan terkait ukuran penis," kata pengunjung yang komplain.

Sementara itu, pengacara AS yang mewakili pengadu, Kelly T Currie dalam penyataan pers, mengatakan modus situs itu sudah diduga sebelumnya.

"Seperti dugaan, Rentboy.com berusaha menyajikan perlindungan legalitas, padahal sebenarnya bordil internet ini membuat jutaan dolar dari promosi prostitusi ilegal," kata Currie dalam keterangan pers.

Disebutkan, situs itu menerima sekitar 500 ribu pengunjung unik (unique visitor) setiap hari, dengan 70 persen berasal dari AS. Pihak berwenang mencatat antara 2010-2015, saat Rentboy.com offline, bahkan telah mengumpulkan hasil kotor lebih dari US$10 juta (Rp141,9 triliun).

Sedangkan bos Rentboy.com berusaha bertahan dan membantah telah menjalankan bisnis ilegal. Hurant mengatakan, situsnya menjalankan bisnis legal. Pengacara bos Rentboy.com itu mengatakan Hurant marah dan bingung, bagaimana bisa bisnis yang legal menjadi objek penyelidikan Departemen Keamanan Dalam Negeri AS.

"Saya tidak berpikir bahwa kami melakukan apa pun untuk mempromosikan prostitusi. Saya pikir kami melakukan hal-hal yang baik bagi orang yang baik dan kami bersama orang baik," kata dia. (asp)

Anggita Sari Janji Bongkar Lebih Dalam Prostitusi Artis
Ilustrasi prostitusi

Gadis Korban Prostitusi Dibanderol Rp2,2 Juta per Dua Jam

Tiga wanita diamankan. Satu di antaranya masih di bawah umur.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2016