- Change.org
VIVA.co.id - Sebagai wadah petisi online, Change.org kebanjiran gugatan dari netizen. Termasuk soal kabut asap yang terus menyelimuti berbagai daerah di Indonesia. Setidaknya, persoalan kabut asap telah melahirkan lebih dari 1.200 petisi.
Gugatan tersebut mendesak pemerintah serta pihak terkait untuk melakukan evakuasi pendudukan, mencabut aturan yang membolehkan pembakaran lahan atau mencabut izin usaha perusahaan, hingga penetapan darurat nasional.
Petisi online tentang kabut asap ini tak hanya berasal dari warga Indonesia, melainkan warga negara tetangga pun melakukan serupa. Tujuannya, agar kabut asap akibat kebakaran hutan di Indonesia ini dapat diatasi segera.
"Total dukungan mencapai lebih dari 60 ribu tandatangan. Bukan hanya dari Indonesia, ada juga petisi dari warga Thailand," ujar Communications Director Change.org, Desmarita Murni, dalam keterangan tertulisnya kepada VIVA.co.id, Senin, 26 Oktober 2015.
Berikut beberapa petisi yang mendapatkan perhatian warga beberapa hari terakhir:
1. Seorang pembuat petisi bernama Y Heryadi mendesak agar Pemda, DPR dan Mahkamah Agung mencabut aturan yang membolehkan membakar lahan. Ia mencontohkan Pergub di Kalteng dan di Riau membolehkan pembakaran lahan.
Menurutnya, lewat peraturan tersebut, izin membakar, bisa didapatkan lewat camat, lurah, bahkan RT. Petisinya saat ini sudah didukung lebih dari 18 ribu tanda tangan.
2. Petisi berjudul 'Selamatkan Anak Bangsa. Evakuasi Balita dan Kelompok Rentan Lain' ini meminta agar Presiden Jokowi dan jajarannya segera mengevakuasi balita dan kelompok rentan korban asap agar keluar dari wilayah terdampak.
Petisi tersebut dibuat oleh Mei Jebing yang merupakan bagian dari Solidaritas Rakyat Korban Asap.
3. Ada juga petisi yang dibuat warga Thailand yang terpapar kabut asap di wilayah Phuket. Petisi ini dibuat oleh kelompok yang menamakan dirinya PhuketSOS, ditujukan kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya dengan judul petisi dalam Bahasa Inggris 'Stop smog from Indonesian forest fires immediately'.
Hingga saat ini petisi tersebut sudah didukung lebih dari 1.000 orang. (ase)
Mengapa Praktik Bakar Hutan Berulang Lagi?
Di sejumlah wilayah Sumatera kini mulai terjadi kebakaran hutan lagi.
